MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1 #
Nama : Sefri (36110427)
Kelas : 2DB10
Dosen : Leli Safitri
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya atas terselesaikannya makalah ini yang bertemakan tentang Fokus data (SIA / EDP)
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memahami tentang Fokus data (SIA/EDP) . lebih dalam lagi yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada wali kelas, dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB I
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB II
Penutup
• Kesimpulan dan Saran . . . . . . . . . . . . . . . . 8
• Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
BAB I
PEMBAHASAN
SISTEM
* Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.
Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
Sifat Sistem :
1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Fokus Awal Pada Data
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
à Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Cara Kerja
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
2. Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
3. Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Manfaat
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Meningkatkan sharing knowledge
6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Saran
Setelah mempelajari Fokus data (SIA / EDP)
anda diharapkan dapat mengetahui dan mempelajari tentang fokus informasi serta informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
Daftar Pustaka
http://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org/
Jumat, 14 Oktober 2011
Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.
Agar suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam memperkenalkan produk barang maupun jasa yang dimilikinya kepada konsumen diberbagai belahan dunia, maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang tepat agar dapat memberikan petunjuk aktual tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh setiap komponen dalam perusahaan tersebut. Sistem informasi yang tepat, tentunya akan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya. Informasi yang cepat, akurat dan dapat dipercaya tersebut sangat diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan keputusan strategis perusahaan untuk dapat semakin maju dan bersaing di lingkungan yang penuh gejolak ini.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer misalnya, merupakan salah satu alternatif jawaban yang tepat jika pihak manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan sesuai yang diinginkannya.
Komputer Sebagai Elemen dalam Sistem Informasi
Unit yang paling penting adalah CPU (Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain, dan mengubah input menjadi output.
CPU mencakup satu unit penyimpanan yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Istilah Software digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk membentuk suatu sistem.
Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika.
Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”.
Karena Penyimpanan Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak diperlukan.
Program yang disimpan Software Library.
Data yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh Unit Output.
BENTUK PENYIMPANAN PRIMER
1. R.A.M (Random Access Memory), untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis, tetapi juga disebut VOLATILE, isinya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M (Read-Only Memory) , jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE, isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi. Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache Memory.
ALAT - ALAT INPUT
1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat Penunjuk (Pointing Device) :
o Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel.
o Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
o Touch Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
o Light Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
o Remote Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV dengan menggunakan remote control.
3. Alat Pembaca Optis
Alat input yang membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.
Gambar 1. Berbagai cara memasukkan data input ke dalam komputer
ALAT – ALAT OUTPUT
Hasil akhir dari pemrosesan komputer berupa Output.
1. Alat Output Tampilan ;
Yang paling popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat Ouput Cetakan ;
Printer menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat Output Suara ;
Speech Output Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter ;
Alat output khusus ini dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik : Printer, Plotter, Monitor.
Alat input dan output menyediakan hubungan komunikasi anatara manajer dan komputer untuk memecahkan masalah guna pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Gambar 2. Berbagai cara menghasilkan output komputer
SOFTWARE
1. System Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user.
a. Sistem Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara user, software dan hardware.
b. Program Utility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file, menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan komputer.
c. Language Translator,
Bahasa generasi pertama (Bahasa Mesin) ;
Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum dijalankan.
Program yang ditulis (Source Program).
Program yang dijalankan (Object Program).
Software yang menterjemahkan Source menjadi Object disebut Translator.
Bahasa generasi kedua (Assembler) ;
Kelemahannya : berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
Bahasa generasi ketiga (Compiler dan Interpreter) ;
Yang populer : COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu dijalankan. Contohnya bahasa pemrograman COBOL. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic yang sering diterjemahkan Interpreter.
Bahasa generasi keempat (4th GL) ;
Bersifat user friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual. Hal ini ditempuh dalam 2 cara, yaitu :
a. Membuat program sendiri (custom programming), Sebagisn besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini merancang system berbais computer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
b. Membeli paket jadi (prewritten package).Contoh : Groupware, sistem surat elektronik, sistem manajemen proyek, paket analisis statistic & perkiraan (forecasting), word processor, spread sheet elektronik, paket2 grafik dan sistem desktop publishing.
Walaupun sistem berbasis komputer tidak kebal terhadap kesalahan, akurasi tingkat tinggi dapat dicapai dengan memasukkan pencegahan, pendeteksian, perbaikan kesalahan.
Software aplikasi merupakan program yang digunakan untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Beberapa aplikasi disebut general purpose programs. Secara umum, general purpose programs antara lain :
1. Pengolah kata, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa teks. Misalnya Wordstar, Word Prefect, MS-Word, AMI PRO dan Chi Writer.
2. Pengolah angka, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa table dan grafik yang merupakan implementasi dari data yang ada. Misalnya Lotus, MS-Excel, Quattro Pro dsb.
3. Pengolah data, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa informasi hasil pengolahan data. Misalnya Dbase, FoxBase dan FoxPro.
4. Desktop Publishing, program yang menjadikan komputer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik dsb.
5. Software telekomunikasi, adalah program yang membantu membangun hubungan dalam system jaringan komputer. Dalam suatu jaringan komunikasi data antara dua jenis atau lebih prosesor diperlukan suatu jenis perangkat lunak yang disebut protokol. Contoh perangkat lunak protokol adalah TCP/IP, Ethernet, PCNet, PC BBS dll.
6. Software grafis, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa presentasi dsbnya. Misalnya Power Point, Corel Draw dan Photoshop.
7. Software multimedia, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa gabungan dari data, suara, gambar, video dan animasi.
Unit yang paling penting adalah CPU (Central Processing Unit) yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain, dan mengubah input menjadi output.
CPU mencakup satu unit penyimpanan yang disebut PRIMARY STORAGE, yang berisi data yang sedang diolah, yaitu suatu daftar instruksi yang mengolah data.
Istilah Software digunakan untuk menggambarkan satu atau beberapa program aplikasi.
Control Unit, membuat unit bekerja sama untuk membentuk suatu sistem.
Aritmatic Logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan dan logika.
Nama Processor, digunakan untuk menggambarkan isi Control Unit dan ALU yang mengolah isi “Penyimpanan Primer”.
Karena Penyimpanan Primer terbatas kapasitasnya, diperlukan suatu area penyimpanan tambahan, yang disebut dengan “Penyimpanan Sekunder”, yang menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak diperlukan.
Program yang disimpan Software Library.
Data yang disimpan Database.
Hasil pengolahan tersebut dicatat oleh Unit Output.
BENTUK PENYIMPANAN PRIMER
1. R.A.M (Random Access Memory), untuk menyimpan software dan data. Memungkinkan operasi baca maupun tulis, tetapi juga disebut VOLATILE, isinya hilang saat listrik dimatikan.
2. R.O.M (Read-Only Memory) , jenis khusus penyimpanan primer yang dapat dibaca tetapi tidak dapat ditulis. R.O.M menyimpan material seperti instruksi-instruksi yang memberitahukan komputer, apa yang harus dilakukan saat dinyalakan. Bersifat NON VOLATILE, isinya tidak terhapus saat listrik dimatikan.
3. Cache Memory, perpindahan instruksi program dan data antara Penyimpanan Primer dan Processor (Control Unit dan ALU) dicapai pada kecepatan yang sangat tinggi. Sejumlah komputer mampu mencapai kecepatan yang sangat tinggi dengan menyertakan RAM khusus yang sangat cepat dan sangat mahal yang ditempatkan antara RAM biasa dan Processor. RAM jenis ini dikenal dengan istilah Cache Memory.
ALAT - ALAT INPUT
1. Unit input yang paling popular adalah Keyboard.
2. Alat Penunjuk (Pointing Device) :
o Mouse ; suatu alat kecil dan ringan yang pas dengan telapak tangan. Dihubungkan ke komputer dengan suatu kabel.
o Track Ball ; suatu alat penunjuk yang serupa dengan mouse kecuali bolanya berada diatas dan bukan dibawah. User dapat menggerakkan kursor hanya dengan memutar bola tanpa memindahkan seluruh alat tersebut.
o Touch Screen ; memungkinkan user memasukkan data atau instruksi hanya dengan menyentuh satu lokasi dilayar dengan menggunakan jari.
o Light Pen ; digunakan untuk menunjuk layar seperti pada touch screen. Saat pena digerakkan, suatu sinyal elektronik dikirimkan melalui kabel ke komputer sehingga sinyal tersebut dapat diinterpretasikan oleh program.
o Remote Control ; user dapat berkomunikasi dengan komputer seperti kita mengatur TV dengan menggunakan remote control.
3. Alat Pembaca Optis
Alat input yang membaca data dengan menyinari sinar terang diatas data. Co. : Scanner Barcode.
4. Alat Pembaca Magnetis. Co. ATM.
5. Alat Input Pengenal Suara
Memasukkan perintah atau data ke komputer dapat dilakukan hanya dengan berbicara kedalam mikrofon yang dihubungkan pada unit pengenal suara, kemudian menganalisis pola suara dan mengubahnya menjadi bentuk digital untuk diproses.
Gambar 1. Berbagai cara memasukkan data input ke dalam komputer
ALAT – ALAT OUTPUT
Hasil akhir dari pemrosesan komputer berupa Output.
1. Alat Output Tampilan ;
Yang paling popular bagi user adalah Monitor. Monitr digunakan oleh komputer semua ukuran.
2. Alat Ouput Cetakan ;
Printer menghasilkan output salinan kertas.
3. Alat Output Suara ;
Speech Output Unit dapat memilih serangkaian suara digital untuk membentuk output komputer bersuara yang dapat langsung ditransmisikan melalui saluran komunikasi.
4. Plotter ;
Alat output khusus ini dirancang untuk user yang membutuhkan output grafik. Output grafik membutuhkan perangkat keras yang sesuai. 3 jenis alat yang dapat menghasilkan output grafik : Printer, Plotter, Monitor.
Alat input dan output menyediakan hubungan komunikasi anatara manajer dan komputer untuk memecahkan masalah guna pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.
Gambar 2. Berbagai cara menghasilkan output komputer
SOFTWARE
1. System Software ; melaksanakan tugas-tugas dasar tertentu yang dibutuhkan user.
a. Sistem Operasi, mengelola proses komputer yang berfungsi sebagai interface antara user, software dan hardware.
b. Program Utility, memungkinkan user untuk mengcopy, menghapus, mengurutkan isi file, menggabungkan 2 file atau lebih dan mengendalikan arus data antara user dan komputer.
c. Language Translator,
Bahasa generasi pertama (Bahasa Mesin) ;
Program ini dalam bahasa pemrograman dan diterjemahkan kedalam bahasa mesin sebelum dijalankan.
Program yang ditulis (Source Program).
Program yang dijalankan (Object Program).
Software yang menterjemahkan Source menjadi Object disebut Translator.
Bahasa generasi kedua (Assembler) ;
Kelemahannya : berbeda-beda untuk setiap jenis CPU, jadi jika suatu perusahaan ingin mengganti komputer denga yang baru, semua program harus ditulis ulang.
Bahasa generasi ketiga (Compiler dan Interpreter) ;
Yang populer : COBOL, FORTRAN dan BASIC.
Compiler menghasilkan program dalam suatu object program lengkap dalam satu proses, lalu dijalankan. Contohnya bahasa pemrograman COBOL. Interpreter sebaliknya, menterjemahkan instruksi bahasa sumber dan melaksanakannya sebelum berpindah ke instruksi selanjutnya.
Program Basic yang sering diterjemahkan Interpreter.
Bahasa generasi keempat (4th GL) ;
Bersifat user friendly sehingga memberikan kemudahan bagi user.
2. Software Aplikasi ; membantu pengelolaan sumber daya fisik dan konseptual. Hal ini ditempuh dalam 2 cara, yaitu :
a. Membuat program sendiri (custom programming), Sebagisn besar perusahaan yang menggunakan komputer besar memiliki staf spesialis informasi sendiri. Tugas para spesialis ini merancang system berbais computer yang memenuhi kebutuhan unik perusahaan. Produk mereka adalah koleksi perangkat lunak (software library) dari program pesanan (custom program).
b. Membeli paket jadi (prewritten package).Contoh : Groupware, sistem surat elektronik, sistem manajemen proyek, paket analisis statistic & perkiraan (forecasting), word processor, spread sheet elektronik, paket2 grafik dan sistem desktop publishing.
Walaupun sistem berbasis komputer tidak kebal terhadap kesalahan, akurasi tingkat tinggi dapat dicapai dengan memasukkan pencegahan, pendeteksian, perbaikan kesalahan.
Software aplikasi merupakan program yang digunakan untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu. Beberapa aplikasi disebut general purpose programs. Secara umum, general purpose programs antara lain :
1. Pengolah kata, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa teks. Misalnya Wordstar, Word Prefect, MS-Word, AMI PRO dan Chi Writer.
2. Pengolah angka, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa table dan grafik yang merupakan implementasi dari data yang ada. Misalnya Lotus, MS-Excel, Quattro Pro dsb.
3. Pengolah data, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa informasi hasil pengolahan data. Misalnya Dbase, FoxBase dan FoxPro.
4. Desktop Publishing, program yang menjadikan komputer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen yang terdiri dari gambar, border, grafik dsb.
5. Software telekomunikasi, adalah program yang membantu membangun hubungan dalam system jaringan komputer. Dalam suatu jaringan komunikasi data antara dua jenis atau lebih prosesor diperlukan suatu jenis perangkat lunak yang disebut protokol. Contoh perangkat lunak protokol adalah TCP/IP, Ethernet, PCNet, PC BBS dll.
6. Software grafis, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa presentasi dsbnya. Misalnya Power Point, Corel Draw dan Photoshop.
7. Software multimedia, adalah program yang menjadikan computer berfungsi sebagai alat Bantu dalam membuat, mengedit, mengatur, menyimpan dan mencetak dokumen berupa gabungan dari data, suara, gambar, video dan animasi.
Data dan informasi
>> DATA
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Berikut adalah pembahasan definisi data berdasarkan berbagai sumber.
Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities .” (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event) “
Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.
>>INFORMASI
Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Berikut adalah definisi informasi berdasarkan berbagai sumber.
Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain .” Selain merupakan hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.
Dengan demikian informasi dapat dijelaskan kembali sebagai sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data menjadi lebih mudah dimengerti dan bermakna yang menggambarkan suatu kejadian dan fakta yang ada.
>> DATA
Data merupakan salah satu hal utama yang dikaji dalam masalah TIK. Penggunaan dan pemanfaatan data sudah mencakup banyak aspek. Berikut adalah pembahasan definisi data berdasarkan berbagai sumber.
Data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities .” (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event) “
Dengan demikian dapat dijelaskan kembali bahwa data merupakan suatu objek, kejadian, atau fakta yang terdokumentasikan dengan memiliki kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.
>>INFORMASI
Informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Data yang sudah ada dikemas dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna. Berikut adalah definisi informasi berdasarkan berbagai sumber.
Informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain .” Selain merupakan hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.
Dengan demikian informasi dapat dijelaskan kembali sebagai sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data menjadi lebih mudah dimengerti dan bermakna yang menggambarkan suatu kejadian dan fakta yang ada.
Peranan manajemen dalam pengelolaan manajemen informasi
Sumber daya manajemen ada 2:
1. Sumber daya fisik : manusia,mesin,material,uang.
2. Sumber daya konseptual : informasi(termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
> Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
> sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
> sumber daya harus selalu diperbaharui.
- Keterampilan manajemen ada 2 :
keahlian komputer dan keahlian informasi. Di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini,komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai.karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
- Manajer dan sistem perusahaan
sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu,
contoh:
perusahaan manufaktur.setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya.tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama,namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumber daya input(masukkan),proses transformasi dan sumberdaya output(keluaran).
Sumber daya manajemen ada 2:
1. Sumber daya fisik : manusia,mesin,material,uang.
2. Sumber daya konseptual : informasi(termasuk data).
Peranan manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Sebagai tindak lanjut dari peranan manajer maka perlu adanya usha penataan sumber daya termasuk didalamnya manajemen informasi yakni berupa:
> Sumber daya harus di susun sedemikian rupa sehingga setipa saat di perlukan dapat segera dimanfaatkan dan perlu dilakukan modifikasi.
> sumber daya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
> sumber daya harus selalu diperbaharui.
- Keterampilan manajemen ada 2 :
keahlian komputer dan keahlian informasi. Di jaman yang sudah mengandalkan teknologi serba canggih ini,komputer adalah alat yang wajib bisa di kuasai.karena hampir semua perusahaan menggunakan komputer untuk menjalankan pekerjaan.
- Manajer dan sistem perusahaan
sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu,
contoh:
perusahaan manufaktur.setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya.tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen sistem yang sama,namun secara umum bisa di gambarkan terdiri dari sumber daya input(masukkan),proses transformasi dan sumberdaya output(keluaran).
Pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan
pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan disebabkan karena:
1.pengaruh ekonomi internasional.
2.persaingan dunia.
3.batas waktu yang singkat.
4.kendala-kendala sosial
- meningkatnya kekompleksan tugas manajemen.
bisa di bilang akibat tuntan pekerjaan yang terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik.keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sngat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut .manajemen sebagai suatu metode yang mengatur,mengelola organisasi dpapt di arti kan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang,jika manajemen suatu organisasibai.Maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
- keberadaan alat untuk memecahkan persoalan.
dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan.untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer.gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah.
pentingnya manajemen informasi dalam perusahaan disebabkan karena:
1.pengaruh ekonomi internasional.
2.persaingan dunia.
3.batas waktu yang singkat.
4.kendala-kendala sosial
- meningkatnya kekompleksan tugas manajemen.
bisa di bilang akibat tuntan pekerjaan yang terus bertambah dan terus menuntut untuk jauh lebih baik.keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sngat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut .manajemen sebagai suatu metode yang mengatur,mengelola organisasi dpapt di arti kan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang,jika manajemen suatu organisasibai.Maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara.
- keberadaan alat untuk memecahkan persoalan.
dalam perusahaan itu sangat penting untuk memudahkan dalam pengerjaan pekerjaan.untuk memudahkan pekerjaan dibutuhkan alat seperti komputer.gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem manajemen informasi merupakan suatu terobosan besar,karena menyadari bahwa para manajer membutuhkan informasi untuk pemecahan masalah.
Rabu, 15 Juni 2011
pilihan menjadi pengusaha atau menjadi karyawan di suatu perusahaan dengan keenakan ataupun ketidakenakannya
Dalam setiap kehidupan manusia pastilah dihadapkan dengan berbagai pilihan hidup.dan jika anda dipihak yang untuk memilih apakah yang anda pilih antara menjadi seorang pengusaha atau menjadi karyawan bonavit? Manakah yang anda pilih?
Pengusaha merupakan suatu sebutan untuk seseorang yang tlah memiliki usaha sendiri yang tlah berkembang dan dibilang sukses yang bisa dapat memperkerjakan beberapa tenaga kerja dalam usaha tersebut,dan penghasilan dari usaha tersebut cukuplah bahkan lebih untuk menghidupi kehidupan.
Keenakan bila menjadi pengusaha :
- kerja tidak ada yang menyuruh serta da yang memarahi kita saat kita melakukan kesalahan.
- Kerjanya lebih santai karna tanggung jawab pekerjaan ada pada keryawan bawahan anda.
- Bisa memerintah bawahan sesukanya untuk mengerjakan apa yang anda inginkan.
Ketidakenakan bila menjadi pengusaha :
- Harus memikirkan bagaimana untuk usahanya tetap berkembang lagi serta tidak turun pada massa yang akan dating kerena suatu persaingan.
- Harus memikirkan nasib,jadi karyawan yang dimilikinya.
- Harus bisa mengetahui kondisi-kondisi untuk perusahaannya.
Sedangkan karyawan merupakan sebutan untuk seseorang yang bakerja didalam sebuah perusahaan tertentu.
Keenakan menjadi seorang karyawan :
- Berkerja dengan apa yang diperintahkan oleh atasannya
- Terlepas dari beban pikiran tentang manajerial masalah perusahaan
- Berkerja dengan tanggungjawab lalu tinggal tunggu upah/gaji saja.
Ketidakenakan menjadi seorang karyawan :
- Slalu menjadi orang yang dipersuruhkan ( persuruh atasan )
- Bisa menjadi sasaran ketidakadilan dari atasan anda.
- Harus bersabar untuk menerima upah dari pekerjaannya diperusahaan tersebut.
- Harus slalu menerima hal atau sebuah keputusan dari atasan walaupun tidak sesuai dengan keinginan anda
- Harus siap untuk diberhentikan dari perusahaan tersebut.
Pengusaha merupakan suatu sebutan untuk seseorang yang tlah memiliki usaha sendiri yang tlah berkembang dan dibilang sukses yang bisa dapat memperkerjakan beberapa tenaga kerja dalam usaha tersebut,dan penghasilan dari usaha tersebut cukuplah bahkan lebih untuk menghidupi kehidupan.
Keenakan bila menjadi pengusaha :
- kerja tidak ada yang menyuruh serta da yang memarahi kita saat kita melakukan kesalahan.
- Kerjanya lebih santai karna tanggung jawab pekerjaan ada pada keryawan bawahan anda.
- Bisa memerintah bawahan sesukanya untuk mengerjakan apa yang anda inginkan.
Ketidakenakan bila menjadi pengusaha :
- Harus memikirkan bagaimana untuk usahanya tetap berkembang lagi serta tidak turun pada massa yang akan dating kerena suatu persaingan.
- Harus memikirkan nasib,jadi karyawan yang dimilikinya.
- Harus bisa mengetahui kondisi-kondisi untuk perusahaannya.
Sedangkan karyawan merupakan sebutan untuk seseorang yang bakerja didalam sebuah perusahaan tertentu.
Keenakan menjadi seorang karyawan :
- Berkerja dengan apa yang diperintahkan oleh atasannya
- Terlepas dari beban pikiran tentang manajerial masalah perusahaan
- Berkerja dengan tanggungjawab lalu tinggal tunggu upah/gaji saja.
Ketidakenakan menjadi seorang karyawan :
- Slalu menjadi orang yang dipersuruhkan ( persuruh atasan )
- Bisa menjadi sasaran ketidakadilan dari atasan anda.
- Harus bersabar untuk menerima upah dari pekerjaannya diperusahaan tersebut.
- Harus slalu menerima hal atau sebuah keputusan dari atasan walaupun tidak sesuai dengan keinginan anda
- Harus siap untuk diberhentikan dari perusahaan tersebut.
cara belajar berwirausaha
dalam diri seseorang pastilah memiliki suatu keinginan untuk berusaha sendiri kedepannya yang dapat menopang hidupnya kelak tanpa haruslah perkerja dan menjadi seorang yang kata kasarnya pesuruh untuk orang lain yang dib Alaskan dengan upah tertentu.maka keinginan tesebut diwujudkan dengan berwirausaha sendiri.
Kita dapat belajar berwirausaha dengan beberapa cara diantaranya sebagai berikut :
a. kenali seberapa banyak modal yang tlah dimiliki
b. berfikir apa yang cocok untuk menjadi usaha anda
c. cari tempat usaha yang sekiranya strakegis
d. belajar untuk lebih memahami semua kondisi yang dihadapi untuk usaha anda tersebut.
e. Manajemenkan usaha anda dengan baik agar modal serta keuntungan kembali sesuai dengan apa yang anda inginkan
f. Setelah itu anda bisa berpikir untuk berwirausaha lain ataupun kembangkan usaha yang tlah anda jalani lebih luas/besar lagi.
Kita dapat belajar berwirausaha dengan beberapa cara diantaranya sebagai berikut :
a. kenali seberapa banyak modal yang tlah dimiliki
b. berfikir apa yang cocok untuk menjadi usaha anda
c. cari tempat usaha yang sekiranya strakegis
d. belajar untuk lebih memahami semua kondisi yang dihadapi untuk usaha anda tersebut.
e. Manajemenkan usaha anda dengan baik agar modal serta keuntungan kembali sesuai dengan apa yang anda inginkan
f. Setelah itu anda bisa berpikir untuk berwirausaha lain ataupun kembangkan usaha yang tlah anda jalani lebih luas/besar lagi.
bagaimana cara keterhubungan anda meraih cita-cita,potensi diri,kekuatan dan kelemahan diri anda
dalam diri seseorang pastilah memiliki suatu keinginan yang harus dicapai untuk kedepannya hal itulah yang dinamakan dengan suatu cita-cita.cita-cita itu akan muncul dengan sendirinya yang berasal dari kemauan serta keinginan yang terwujud dari potensi diri, bisa seseorang itu dapat menyadari kelemahan serta kekuatan yang terdapat didalam dirinya sendiri.
Bagaimana kita sebagai pemilik jati diri kita sendiri untuk dapat menwujudkan semua yang kita inginkan untuk kedepannya yang lebih baik .
A. MERAIH CITA-CITA
- Niat yang kuat untuk menwujudkan cita-cita tersebut
- berusaha serta semangat untuk cita-cita tersebut
- berdoa kepadanya
- manfaatkan waktu yang baik untuk hal tersebut
-slalu belajar dari kegagalan yang menghalang untuk perwujudan cita-cita tersebut.
B. POTENSI DIRI
-Galih potensi diri anda
-serta kenali bener potensi apa yang anda miliki
-kembangkan potensi diri anda tersebut dalam hal yang positif
- wujudkan potensi diri anda tersebut kedalm diri anda yang sebenarnya.
C. KELEMAHAN SERTA KEKUATAN DIRI ANDA
Setelah anda kenali potensi yang diri anda miliki serta mengwujudkannya dalam sebuah keinginan(cita-cita anda) tapi sebelumnya anda harus mengetahui dulu ssebenarnya di dalm diri anda itu kekuatan atau kelemahannya terdapat di mana ???
Kita anda telah mengetahui kelemahan yang terdapat di diri anda seharusnya anda berusaha untuk merubah kelemahan tersebut menjadi sebuah kekuata wat diri anda,dengan kata lain anda mengubah kelemahan tersebut menjadi hal yang lebih baik dan tidak merugikan untuk diri anda dimata orang lain.
Setelah kelemahan anda ubah anda sebaiknya mencari hal apa yang menjadi sebuah kekuatan yang ada bagi diri anda.dan menjadikan kekuatan tersebut menjadi pondasi yang lebih baik lagi untuk diri anda yang selalu berdampingan dengan kelemahan yang tlah menjadi kekuatan tambahan untuk diri anda.maka diri anda akan semakin kuat serta timbul percaya diri yang sebaik kuat untuk mencapai potensi diri yang bermamfaat untuk diri anda yang dapat mengwujudkan keinginan anda didalam mencapai sebuah cita-cita yang tlah anda inginkan dengan perwujudan yang lebih baik serta lebih matang kedepannya.
Bagaimana kita sebagai pemilik jati diri kita sendiri untuk dapat menwujudkan semua yang kita inginkan untuk kedepannya yang lebih baik .
A. MERAIH CITA-CITA
- Niat yang kuat untuk menwujudkan cita-cita tersebut
- berusaha serta semangat untuk cita-cita tersebut
- berdoa kepadanya
- manfaatkan waktu yang baik untuk hal tersebut
-slalu belajar dari kegagalan yang menghalang untuk perwujudan cita-cita tersebut.
B. POTENSI DIRI
-Galih potensi diri anda
-serta kenali bener potensi apa yang anda miliki
-kembangkan potensi diri anda tersebut dalam hal yang positif
- wujudkan potensi diri anda tersebut kedalm diri anda yang sebenarnya.
C. KELEMAHAN SERTA KEKUATAN DIRI ANDA
Setelah anda kenali potensi yang diri anda miliki serta mengwujudkannya dalam sebuah keinginan(cita-cita anda) tapi sebelumnya anda harus mengetahui dulu ssebenarnya di dalm diri anda itu kekuatan atau kelemahannya terdapat di mana ???
Kita anda telah mengetahui kelemahan yang terdapat di diri anda seharusnya anda berusaha untuk merubah kelemahan tersebut menjadi sebuah kekuata wat diri anda,dengan kata lain anda mengubah kelemahan tersebut menjadi hal yang lebih baik dan tidak merugikan untuk diri anda dimata orang lain.
Setelah kelemahan anda ubah anda sebaiknya mencari hal apa yang menjadi sebuah kekuatan yang ada bagi diri anda.dan menjadikan kekuatan tersebut menjadi pondasi yang lebih baik lagi untuk diri anda yang selalu berdampingan dengan kelemahan yang tlah menjadi kekuatan tambahan untuk diri anda.maka diri anda akan semakin kuat serta timbul percaya diri yang sebaik kuat untuk mencapai potensi diri yang bermamfaat untuk diri anda yang dapat mengwujudkan keinginan anda didalam mencapai sebuah cita-cita yang tlah anda inginkan dengan perwujudan yang lebih baik serta lebih matang kedepannya.
BAB XIV PENGEMBANGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Organisasi yang menydari keadaan dinamis ini akan lebih peka terhadap segala perubahan yang terjadi diluar organisasi dibandingkan dengan organisasi yang acuh tak acuh terhadap perubahan lingkungan . Oerganisasi harus melakukan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.
Pengembangan manajemen berkenaan dengan kemajuan manajer yang diperoleh dalam belajar bagaimana cara mengelola organisasi. Pengembangan organisasi sebagai suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan wefektivitas orang dan kelompok dalam perusahaan.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF
Identifikasi Perubahan Lingkungan
Perubahan politik dan hukum mempengaruhi kegiatan Organisasi. Pemerintah dengan pengeluaran-pengeluarannya, serta pemilikan organisasi untuk menjalankan proyek-proyek, menentukan kehidupan organisasi.
Perubahan sosial juga perlu diperhatikan organisasi. Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran, dan pendidikan menentukan kuantitas serta kualitas calon karyawan yang diperlukan organisasi, sehingga organisasi perlu mengadakan penyesuaian di dalam menarik personalia.
Demikian pula perubahan keadaan pertahanan dan keamanan harus slalu dikaji. Negara yang stabil, kokoh, dan kuat memungkinkan pemerintah unuk berorientasi ke luar, artinya segi export merupakan prioritas, dan strategi pertahanan dari keamanan merupakan penjaminan kelancaran ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri, terutama melalui laut.
Situasi internasional pun perlu diantisipasi. Perkembangan teknologi, adanya perusahaan multinasional, dana pinjaman antar pemerintah, hubungan antara organisasi domestik dengan organisasi internasional dan lain-lain akan mempengaruhi dan merubah struktur organisasi, karena hal ini memang merupakan kebutuhan. Apabila manajemen tidak tanggap terhadap perubahan, maka organisasi tidak akan mampu menghadapi situasi kompetitif yang semakin terasa. Keluwesan organisasi dan tindakan adaptif merupakan suatu hal yang mutlak harus ada.
Menghayati kebutuhan Pengembangan
Program latihan dan pengembangan perlu dilakukan analisis terhadap organisasi itu sendiri, analisis jabatan dan analisis tenaga kerja agar dapat ditentukan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam program latihan dan pengembangan. Analisis terhadap organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini dapat menimbulkan kemungkinan timbulnya perbedaan, karena adanya satu bahasa di antara para anggota.
Analisis jabatan perlu dilakukan karena dengan analisis ini manajer dapat mengetahui kegiatan atau tugas apa saja yang dilakukan oleh para anggota di dalam organisasi. Dalam hal ii perlu pula diantisipasi kemungkinan perubahan tugas para anggota menyadari sebelumnya apa yang akan terjadi bila memang nantinya perlu dilakukan perubahan organisasi.
Analisis tenaga kerja juga perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan hasil kerja para karyawan pada saat ini, sehingga apabila nantinya diperlukan penyesuaian organisasi dan tugas-tugas karena perubahan teknologi, dan lain-lain, organisasi sudah siap dengan program latihan dan pengembangan untuk meng upgrade kemampuan anggota.
Jadi dengan program latihan dan pengembangan organisasi dapat meningkatkan kemampuan para anggotanya. Ini kemungkinan karena melalui program latihan dan pengembangan kita dapat mengharapkan terjadinya
1. Pengalihan informasi
2. Pengembangan sikap
3. Penambahan kemampuan
Dengan pemberian kesempatan latihan dan pengembangan organisasi akan dapat memotivasi para anggotanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan tujuan organisasi, dan mendorong mereka untuk selalu memberi umpan balik dan membiasakan diri menerapkan pengetahuan teoritis dan praktis yang doperoleh dalam pengembangan dan latihan
Berbagai penyebab kegagalan Pengembangan Manajemen
Berbagai kegagalan program-program pengembangan manajemen ini dapat disebabkan oleh pendekatan latihan yang tidak sistematik. Berikut beberapa masalah dan agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :
1. Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
2. Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil.
3. Pengembangan hanya diperuntukkan bagi karyawan-karyawan tertentu.
Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Oprasional pada Latihan dan pengmbangan
Pendekatan teori manajemen-operasional pada program latihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan situasional yang mengintegrasikan berbagai prinsip, konsep, teori dan pengetahuan keperilakuan dengan praktek-praktek manajemen untuk mencapai hasil-hasil optimum. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program. Dukungan manajemen puncak adalah esensial untuk latihan dan penerbangan.
2. Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan.
3. kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi.
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metoda-metoda.
5. Teori dan praktek harus dipadukan.
PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Secara umum program ini adalah menambah pengetahuan, mengembangkan sikap, mengembangkan ketrampilan para anggota terutama untuk menghadapi perubahan, menimbulkan motivasi, dukungan, umpan balik, dan memadukan penerapan teori dan praktek secara psikomotorik.
Teknik-teknik latihan dan Pengmbangan
Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa:
• Intruksi kerja
• Rotasi jabatan
• Pemberian petunjuk (coaching)
• Magang (apprenticeship atau assistantship), dan
• Pimpinan bayangan (junior boards).
Sedangkan latihan dan pengembangan off the job dapat dilakukan dengan
1. teknik-teknik pemberian informasi yang terdiri dari studi sendiri dengan modul-modul presentasi video, kuliah, penggunaan film dan televise, konperensi buatan dan studi khusus.
2. program-program perilaku yang terdiri dari studi kasus,vertibule training, permainan peranan (role playing), simulasi, belajar yang diprogramkan, dan penggunaan laboraturium.
3. dalam praktek biasanya suatu organisasi menggunakan berbagai teknik atau metoda latihan dan pengembangan yang dikombinasikan atau secara berselang-seling sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan dan penilaian
1. motivasi yang ingin di capai, baik menyangkut keaktifan anggota maupun partisipasi anggota.
2. dukungan anggota, yaitu kemampuan dan kemauan anggota memberikan umpan balik
3. stimulus dimana hal ini tergantung pada bahan yang diberikan, apakah menimbulkan kreativitas atau tidak.
4. reaksi yaiu apakah akan menghasilkan sifat psikootorik atau tidak.
Apabila proses latihan dan pengembangan berjalan dengan baik akan menimbulkan :
1. meningkatkan produktivitas anggota baik kuantitas maupun kualitas kerja.
2. meningkatkan kemandirian seseorang dalam melaksanakan tugasnya
3. menambah stabilitas dan keluwesan organisasi
4. meningkatkan semangat kerja
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan. Dengan menangani tantangan-tantangan itu, organisasi dapat memelihara sumber daya manusia yang efektif.
KEUSANGAN KARYAWAN, keusangan (obsolescence) terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan secara baik. Keusangan dapat terjadi secara drastis dan cepat. Keusangan merupakan akibat dari perubahan dalam diri individu, tetapi lebih sering merupakan hasil kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan teknologi baru, prosedur-prosedur baru, atau perubahan-perubahan lain. Untuk menghindari masalah keusangan karyawan ini organisasi hendaknya menggunakan prgram-program pengembangan secara proaktif. Bila program-program dirancang secara reaktif maka akan kurang efektif dan lebih memakan biaya.
Perubahan perubahan sosioteknis. Perubahan perubahan sosial dan teknologis juga merupakan tantangan bagi organisasi dalam mempertahankan efektifitas kerja para karyawannya. Sebagai contoh, perubahan budaya yang bersangkutan dengan sikap terhadap tenaga kerja wanita menyebabkan banyak organisasi harus merancang kembali kegiatan pengorganisasiannya.
Perputaran karyawan (employee turn over)
Sangat sulit diperkirakan, kegiatan-kegiatan pengembagan harus mempersiapkan para karyawan organisasi sekarang untuk menggantikan mereka yang keluar atau meninggalkan organisasi untuk pindah ke organisasi lain.
Evaluasi Program Latihan dan Pengembangan
Implementasi latihan dan pengembangan dapat diibaratkan sebagai suatu proses trasformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi sumber daya manusia yang mampu dan cakap. Evaluasi mencakup tes pendahuluan.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi (organization development, atau disingkat OD) adalah suatu pendekatan yang sistematik terpadu dan terencana untuk meningkatkan eektivitas organisasi. Ini dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoprasian pada semua tigkatan.. berbagai masalah tersebut mencakup kurangnya kerja sama (kooperasi), desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi. OD berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi atau dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi-organisasi yang kompleks.
Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi.
Karakteristik-karakteristik utama OD sebagai berikut:
1. Perubahan yang direncanakan (planed change)
2. Perubahan komprehensif
3. Perubahan jangka panjang
4. Tekanan kepada kelompok-kelompok kerja
5. Partisipasi pengantar perubahan
6. Manjemen kolaboratif
7. Tekanan pada intervensi dan riset kegiatan
Pengembangan manajemen berkenaan dengan kemajuan manajer yang diperoleh dalam belajar bagaimana cara mengelola organisasi. Pengembangan organisasi sebagai suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan wefektivitas orang dan kelompok dalam perusahaan.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF
Identifikasi Perubahan Lingkungan
Perubahan politik dan hukum mempengaruhi kegiatan Organisasi. Pemerintah dengan pengeluaran-pengeluarannya, serta pemilikan organisasi untuk menjalankan proyek-proyek, menentukan kehidupan organisasi.
Perubahan sosial juga perlu diperhatikan organisasi. Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran, dan pendidikan menentukan kuantitas serta kualitas calon karyawan yang diperlukan organisasi, sehingga organisasi perlu mengadakan penyesuaian di dalam menarik personalia.
Demikian pula perubahan keadaan pertahanan dan keamanan harus slalu dikaji. Negara yang stabil, kokoh, dan kuat memungkinkan pemerintah unuk berorientasi ke luar, artinya segi export merupakan prioritas, dan strategi pertahanan dari keamanan merupakan penjaminan kelancaran ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri, terutama melalui laut.
Situasi internasional pun perlu diantisipasi. Perkembangan teknologi, adanya perusahaan multinasional, dana pinjaman antar pemerintah, hubungan antara organisasi domestik dengan organisasi internasional dan lain-lain akan mempengaruhi dan merubah struktur organisasi, karena hal ini memang merupakan kebutuhan. Apabila manajemen tidak tanggap terhadap perubahan, maka organisasi tidak akan mampu menghadapi situasi kompetitif yang semakin terasa. Keluwesan organisasi dan tindakan adaptif merupakan suatu hal yang mutlak harus ada.
Menghayati kebutuhan Pengembangan
Program latihan dan pengembangan perlu dilakukan analisis terhadap organisasi itu sendiri, analisis jabatan dan analisis tenaga kerja agar dapat ditentukan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam program latihan dan pengembangan. Analisis terhadap organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini dapat menimbulkan kemungkinan timbulnya perbedaan, karena adanya satu bahasa di antara para anggota.
Analisis jabatan perlu dilakukan karena dengan analisis ini manajer dapat mengetahui kegiatan atau tugas apa saja yang dilakukan oleh para anggota di dalam organisasi. Dalam hal ii perlu pula diantisipasi kemungkinan perubahan tugas para anggota menyadari sebelumnya apa yang akan terjadi bila memang nantinya perlu dilakukan perubahan organisasi.
Analisis tenaga kerja juga perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan hasil kerja para karyawan pada saat ini, sehingga apabila nantinya diperlukan penyesuaian organisasi dan tugas-tugas karena perubahan teknologi, dan lain-lain, organisasi sudah siap dengan program latihan dan pengembangan untuk meng upgrade kemampuan anggota.
Jadi dengan program latihan dan pengembangan organisasi dapat meningkatkan kemampuan para anggotanya. Ini kemungkinan karena melalui program latihan dan pengembangan kita dapat mengharapkan terjadinya
1. Pengalihan informasi
2. Pengembangan sikap
3. Penambahan kemampuan
Dengan pemberian kesempatan latihan dan pengembangan organisasi akan dapat memotivasi para anggotanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan tujuan organisasi, dan mendorong mereka untuk selalu memberi umpan balik dan membiasakan diri menerapkan pengetahuan teoritis dan praktis yang doperoleh dalam pengembangan dan latihan
Berbagai penyebab kegagalan Pengembangan Manajemen
Berbagai kegagalan program-program pengembangan manajemen ini dapat disebabkan oleh pendekatan latihan yang tidak sistematik. Berikut beberapa masalah dan agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :
1. Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
2. Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil.
3. Pengembangan hanya diperuntukkan bagi karyawan-karyawan tertentu.
Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Oprasional pada Latihan dan pengmbangan
Pendekatan teori manajemen-operasional pada program latihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan situasional yang mengintegrasikan berbagai prinsip, konsep, teori dan pengetahuan keperilakuan dengan praktek-praktek manajemen untuk mencapai hasil-hasil optimum. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program. Dukungan manajemen puncak adalah esensial untuk latihan dan penerbangan.
2. Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan.
3. kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi.
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metoda-metoda.
5. Teori dan praktek harus dipadukan.
PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Secara umum program ini adalah menambah pengetahuan, mengembangkan sikap, mengembangkan ketrampilan para anggota terutama untuk menghadapi perubahan, menimbulkan motivasi, dukungan, umpan balik, dan memadukan penerapan teori dan praktek secara psikomotorik.
Teknik-teknik latihan dan Pengmbangan
Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa:
• Intruksi kerja
• Rotasi jabatan
• Pemberian petunjuk (coaching)
• Magang (apprenticeship atau assistantship), dan
• Pimpinan bayangan (junior boards).
Sedangkan latihan dan pengembangan off the job dapat dilakukan dengan
1. teknik-teknik pemberian informasi yang terdiri dari studi sendiri dengan modul-modul presentasi video, kuliah, penggunaan film dan televise, konperensi buatan dan studi khusus.
2. program-program perilaku yang terdiri dari studi kasus,vertibule training, permainan peranan (role playing), simulasi, belajar yang diprogramkan, dan penggunaan laboraturium.
3. dalam praktek biasanya suatu organisasi menggunakan berbagai teknik atau metoda latihan dan pengembangan yang dikombinasikan atau secara berselang-seling sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan dan penilaian
1. motivasi yang ingin di capai, baik menyangkut keaktifan anggota maupun partisipasi anggota.
2. dukungan anggota, yaitu kemampuan dan kemauan anggota memberikan umpan balik
3. stimulus dimana hal ini tergantung pada bahan yang diberikan, apakah menimbulkan kreativitas atau tidak.
4. reaksi yaiu apakah akan menghasilkan sifat psikootorik atau tidak.
Apabila proses latihan dan pengembangan berjalan dengan baik akan menimbulkan :
1. meningkatkan produktivitas anggota baik kuantitas maupun kualitas kerja.
2. meningkatkan kemandirian seseorang dalam melaksanakan tugasnya
3. menambah stabilitas dan keluwesan organisasi
4. meningkatkan semangat kerja
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan. Dengan menangani tantangan-tantangan itu, organisasi dapat memelihara sumber daya manusia yang efektif.
KEUSANGAN KARYAWAN, keusangan (obsolescence) terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan secara baik. Keusangan dapat terjadi secara drastis dan cepat. Keusangan merupakan akibat dari perubahan dalam diri individu, tetapi lebih sering merupakan hasil kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan teknologi baru, prosedur-prosedur baru, atau perubahan-perubahan lain. Untuk menghindari masalah keusangan karyawan ini organisasi hendaknya menggunakan prgram-program pengembangan secara proaktif. Bila program-program dirancang secara reaktif maka akan kurang efektif dan lebih memakan biaya.
Perubahan perubahan sosioteknis. Perubahan perubahan sosial dan teknologis juga merupakan tantangan bagi organisasi dalam mempertahankan efektifitas kerja para karyawannya. Sebagai contoh, perubahan budaya yang bersangkutan dengan sikap terhadap tenaga kerja wanita menyebabkan banyak organisasi harus merancang kembali kegiatan pengorganisasiannya.
Perputaran karyawan (employee turn over)
Sangat sulit diperkirakan, kegiatan-kegiatan pengembagan harus mempersiapkan para karyawan organisasi sekarang untuk menggantikan mereka yang keluar atau meninggalkan organisasi untuk pindah ke organisasi lain.
Evaluasi Program Latihan dan Pengembangan
Implementasi latihan dan pengembangan dapat diibaratkan sebagai suatu proses trasformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi sumber daya manusia yang mampu dan cakap. Evaluasi mencakup tes pendahuluan.
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi (organization development, atau disingkat OD) adalah suatu pendekatan yang sistematik terpadu dan terencana untuk meningkatkan eektivitas organisasi. Ini dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoprasian pada semua tigkatan.. berbagai masalah tersebut mencakup kurangnya kerja sama (kooperasi), desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi. OD berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi atau dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi-organisasi yang kompleks.
Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi.
Karakteristik-karakteristik utama OD sebagai berikut:
1. Perubahan yang direncanakan (planed change)
2. Perubahan komprehensif
3. Perubahan jangka panjang
4. Tekanan kepada kelompok-kelompok kerja
5. Partisipasi pengantar perubahan
6. Manjemen kolaboratif
7. Tekanan pada intervensi dan riset kegiatan
Rabu, 11 Mei 2011
BAB XI MOTIVASI UNTUK BEKERJA
Pembahasan dalm bab ini dimulai dengan pembicaraan pengertian motivasi menurut dua pendapat,dan ditujukkan bahwa dalam suatu organisasi mencakup dua kekuatan yaitu internal dan eksternal.serta mengatur agar manusia sesuai dengan tujuan organisasi,maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi,karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda.hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah ‘unik’ secara biologis maupun psikologis,dan berkembang atas dasar proses belajaryang berbeda pula.manajer organisasi perusahaan penting mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya,sebab factor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam mencapai tujuannya.
B. MOTIVASI INTERNAL
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya,yang selanjutnyaakan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli.namun demikian,psikolog-spikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok,yaitu ;
A. Motivasi fisiologis,yang merupakan motivasi alamiah (biologis)
B. Motivasi psokologis,yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar yaitu :
1. Motivasi kasih sayang ; motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan,keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Motivasi mempertahankan diri ; motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka phisik dann psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka,mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.
3. Motivasi memperkuat diri ; motivasi untuk mengembangkan kepribadian,berprestasi,menaikkan prestasi dan mendapatkan mengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadap orang lain.
C. MOTIVASI EKSTERNAL
Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi factor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji,kondisi kerja, dan kebijaksanaan perusahaan,dan hubungan kerja,seperti penghargaan,kenaikkan pangkatdan tanggungjawab.
Dalam seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negative.motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik.motivasi yang negative memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.
D. PENDEKATAN – PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
1. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional
Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis,pandangan tersebut terutama didasarkan atas tiga asumsi berikkut ini :
a. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
b. Pemenuhan ketiga hal itu akan menpunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
c. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dengan tiga asumsi ini,masalah motivasional yang dihadapi manajemen relative mudah dipecahkan dan diselesaikan.
2. Pendekatan modern
Pendekatan ini lebih memproitaskan kepada pendekatan keprilakuan manajemen untuk mulai mencari secara lebih seksama dasar-dasar teroritisbaru dan berusaha untuk mengembangan teknik-teknik motivasi baru.
E. TEORI KEBUTUHAN MASLOW
Lima kebutuhan dasar manusia menurut MASLOW
1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan seperti rasa lapar,haus,seks,perumahan,tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya,ancaman dam perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. Kebutuhan social yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,rasa kekeluargaan,persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan atas akan status atau kedudukan,kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan pemenuhan diri,untuk mempergunakan potensi diri,pengembangan diri semaksimal mungki, kreativitas,ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok ,serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Teori maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan ituberkaitan dengan perilaku seseorang.
F. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI McCLELLAND
Menurut McClelland,seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi,apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang laindalam banyak situasi.
McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu
1. Kebutuhan prestasi(kebutuhan akan keinginan untuk mengambil sesuatu yang menjadi tanggung jawab dia untuk melakukan sagala sesuatu secara kreatif dan innovative)
2. Kebutuhan afiliasi (kebutuhan ini ditunjukkan adanya keinginan untuk bersahabat)
3. Kebutuhan kekuasaan (tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang – orang lain.
Teori McClelland ini sangat penting untuk mempelajari motivasi karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.penelitian McClelland menunjukkan bahwa motivasi prestasi dapat diperoleh melalui latihan dengan mengajarkan seseorang untuk berpikir dan berbuat dengan motivasi prestasi.
G. TEORI MOTIVASI DUA-FAKTOR HERZBERG
Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow.faktor-faktor higienis,seperti istilah medis,adalah bersifat preventif dan merupakan factor lingkungan,dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow.factor-faktor higienis bukan sebagai kepuasan kerja,tetapi justru sebaliknya sebagai sumber ketidakpastian kerja. Factor-factor tersebut adalah kondisi kerja,hubungan antar pribadi ( terutama dengan mandor ), gaji dan sebagainya.perbaikkan terhadap factor –factor higienis akan mencegah,mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja,tetapi tidak akan menimbulkan dorongan atau kepuasan kerja.faktor higienis sendiri tidak menimbulkan motivasi,tetapi diperluhkan agar motivasi dapat berfungsi atau dengan kata lain berperan sebagai ‘landasan’ bagi sebuah motivasi kerja
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi,karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda.hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah ‘unik’ secara biologis maupun psikologis,dan berkembang atas dasar proses belajaryang berbeda pula.manajer organisasi perusahaan penting mengetahui apa yang menjadi motivasi para karyawan atau bawahannya,sebab factor ini akan menentukan jalannya organisasi dalam mencapai tujuannya.
B. MOTIVASI INTERNAL
Kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.kekuatan ini akan mempengaruhi pikirannya,yang selanjutnyaakan mengarahkan perilaku orang tersebut.
Penggolongan motivasi internal yang dapat diterima secara umum belum mendapat kesepakatan para ahli.namun demikian,psikolog-spikolog menyetujui bahwa motivasi dapat dikelompokkan kedalam dua kelompok,yaitu ;
A. Motivasi fisiologis,yang merupakan motivasi alamiah (biologis)
B. Motivasi psokologis,yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar yaitu :
1. Motivasi kasih sayang ; motivasi untuk menciptakan dan memelihara kehangatan,keharmonisan dan kepuasan batiniah (emosional) dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Motivasi mempertahankan diri ; motivasi untuk melindungi kepribadian, menghindari luka phisik dann psikologis, menghindari untuk tidak ditertawakan dan kehilangan muka,mempertahankan prestise dan mendapatkan kebanggaan diri.
3. Motivasi memperkuat diri ; motivasi untuk mengembangkan kepribadian,berprestasi,menaikkan prestasi dan mendapatkan mengakuan orang lain, memuaskan diri dengan penguasaannya terhadap orang lain.
C. MOTIVASI EKSTERNAL
Motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di dalam individu yang dipengaruhi factor-faktor intern yang dikendalikan oleh manajer yaitu meliputi suasana kerja seperti gaji,kondisi kerja, dan kebijaksanaan perusahaan,dan hubungan kerja,seperti penghargaan,kenaikkan pangkatdan tanggungjawab.
Dalam seorang manajer dapat mempergunakan motivasi eksternal yang positif ataupun negative.motivasi positif memberikan penghargaan untuk pelaksanaan kerja yang baik.motivasi yang negative memperlakukan hukuman bila pelaksanaan kerja jelek.
D. PENDEKATAN – PENDEKATAN TERHADAP MOTIVASI
1. Pendekatan hubungan manusiawi tradisional
Pendekatan hubungan manusiawi tradisional pada umumnya tidak menyadari pentingnya proses psikologis,pandangan tersebut terutama didasarkan atas tiga asumsi berikkut ini :
a. Personalia terutama dimotivasi secara ekonomis dan perasaan aman serta kondisi kerja yang baik.
b. Pemenuhan ketiga hal itu akan menpunyai pengaruh positif pada semangat kerja mereka
c. Ada korelasi positif antara semangat kerja dan produktivitas.
Dengan tiga asumsi ini,masalah motivasional yang dihadapi manajemen relative mudah dipecahkan dan diselesaikan.
2. Pendekatan modern
Pendekatan ini lebih memproitaskan kepada pendekatan keprilakuan manajemen untuk mulai mencari secara lebih seksama dasar-dasar teroritisbaru dan berusaha untuk mengembangan teknik-teknik motivasi baru.
E. TEORI KEBUTUHAN MASLOW
Lima kebutuhan dasar manusia menurut MASLOW
1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan seperti rasa lapar,haus,seks,perumahan,tidur dan sebagainya.
2. Kebutuhan keamanan yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya,ancaman dam perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
3. Kebutuhan social yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok,rasa kekeluargaan,persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan atas akan status atau kedudukan,kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan aktualisasi diri yaitu kebutuhan pemenuhan diri,untuk mempergunakan potensi diri,pengembangan diri semaksimal mungki, kreativitas,ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok ,serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Teori maslow ini telah banyak digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan bagaimana masing-masing tingkat kebutuhan ituberkaitan dengan perilaku seseorang.
F. TEORI MOTIVASI BERPRESTASI McCLELLAND
Menurut McClelland,seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi,apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik daripada yang laindalam banyak situasi.
McClelland memusatkan perhatiannya pada tiga kebutuhan manusia yaitu
1. Kebutuhan prestasi(kebutuhan akan keinginan untuk mengambil sesuatu yang menjadi tanggung jawab dia untuk melakukan sagala sesuatu secara kreatif dan innovative)
2. Kebutuhan afiliasi (kebutuhan ini ditunjukkan adanya keinginan untuk bersahabat)
3. Kebutuhan kekuasaan (tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang – orang lain.
Teori McClelland ini sangat penting untuk mempelajari motivasi karena motivasi prestasi dapat diajarkan untuk mencapai sukses kelompok atau organisasi.penelitian McClelland menunjukkan bahwa motivasi prestasi dapat diperoleh melalui latihan dengan mengajarkan seseorang untuk berpikir dan berbuat dengan motivasi prestasi.
G. TEORI MOTIVASI DUA-FAKTOR HERZBERG
Teori Herzberg berhubungan erat dengan hirarki kebutuhan Maslow.faktor-faktor higienis,seperti istilah medis,adalah bersifat preventif dan merupakan factor lingkungan,dan secara kasar ekuivalen dengan kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah Maslow.factor-faktor higienis bukan sebagai kepuasan kerja,tetapi justru sebaliknya sebagai sumber ketidakpastian kerja. Factor-factor tersebut adalah kondisi kerja,hubungan antar pribadi ( terutama dengan mandor ), gaji dan sebagainya.perbaikkan terhadap factor –factor higienis akan mencegah,mengurangi atau menghilangkan ketidakpuasan kerja,tetapi tidak akan menimbulkan dorongan atau kepuasan kerja.faktor higienis sendiri tidak menimbulkan motivasi,tetapi diperluhkan agar motivasi dapat berfungsi atau dengan kata lain berperan sebagai ‘landasan’ bagi sebuah motivasi kerja
BAB X dinamika konflik dalam organisasi
Konflik merupakan pertentangan antara beberapa kubu, baik secara individu maupun perorangan yang mana mereka memiliki pendapat yang berbeda dalam menentukan sesuatu permasalahan. Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak.
Jenis-Jenis Konflik
Orang mengelompokkan konflik kedalam:
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person role conflict)
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict)
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
Dalam kehidupan organisasi, konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, berikut 5 jenis konflik tersebut:
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu dalam dalam organisasi yang sama
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sisstem perekonomiaan suatu negara.
Konflik Fungsional dan Peran - Salah
Hasil-hasil fungsional lainnya dapat berupa (1) manajer menemukan cara penggunaan dana yang mereka terima secara lebih baik, (2) manajer menemukan suatu cara yang lebih baik untuk menekan pengeluaran atau (3) manajer memperbaiki satuan-satauan pelaksanaan kerja keseluruhan sehingga tersedia dana tambahan.
Sumber-sumber konflik Organisasional
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas
2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
4. Perbedaan nilai-nilai atau persaepsi
5. kemenduaan organisasional
6. Gaya-gaya individual
Konflik Antar Pribadi
Aspek-aspek konflik antar pribadi (interpersonal) atau antar idividu merupakan suatu dinamika penting perilaku organisasional.Tipe konflik antar peranan yang juga dibahas dimuka tentu saja mempunyai implikasi-implikasi antar pribadi.
Dalam istilah-istilah sederhana Johari atas dasar apakah seseorang mengetahui tentang dirinya atau orang lain:
1. Pribadi terbuka (open self)
2. Pribadi tersembunyi (hidden self)
3. Pribadi Buta (blind self)
4. Pribadi tak terkenal (undiscoveresd self)
Tujuan pedoman bagbi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antar pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
1. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
2. Menjadi lebih spesifik daripada umum
3. menangani hal-hal yang dapat diubah
4. Memberikan umpan balik bila diinginkan
5. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
6. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung
7. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
Tujuan ini dapat membantu untuk mengurangi potensi konflik antar pribadi.
Berbagai strategi Penyelesaian Konflik Antar Pribadi
Kalah-kalah pendekatan kalah-kalah (lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah dimna kedua belah pihak kalah.
Menang-kalah Strategi menang kalah (win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik dalam masyarakat yang berbudaya kompetitif.
Menang-menamg Strategi menang-menang (win-win strategy) untuk menyeslesaikan konflik mungkin adalah yang paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional.
Konflik Organisasional
• Konflik Struktural
Dalam organisasi klasik ada empat bidang struktural dimana konflik sering terjadi:
1. Konflik hirarkis, yaitu konflik antara berbagai tingkat organisasi.
2. Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi
3. Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staf
4. Konflik-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal
• Peranan Konflik dalam Organisasi
Secara traditional, pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
3. Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakan
• Menghindari Konflik
Konflik mungkin timbul dan sulit untuk mencegahnya, dikemukakan bahwa perlu juga membuka segala hal yang menyebabkan orang tidak setuju satu sama lain terhadap suatu hal. Caranya dengan:
1. Prosedur kalah
2. Kotak saran
3. Kebijaksanaan pintu terbuka
4. Pertemuan kelompok
5. Rapat Anggota
• Menyelesaikan Konflik
Tindakan alternatif yang dapat dilakukan seorang pemimpin antaralain :
1. Menggunakan kekuasaan
2. Konfrontasi
3. Kompromi
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri
Jenis-Jenis Konflik
Orang mengelompokkan konflik kedalam:
1. Konflik peranan yang terjadi di dalam diri seseorang (person role conflict)
2. Konflik antar peranan (inter-role conflict)
3. Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intersender conflict)
4. Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
Dalam kehidupan organisasi, konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, berikut 5 jenis konflik tersebut:
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu dalam dalam organisasi yang sama
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sisstem perekonomiaan suatu negara.
Konflik Fungsional dan Peran - Salah
Hasil-hasil fungsional lainnya dapat berupa (1) manajer menemukan cara penggunaan dana yang mereka terima secara lebih baik, (2) manajer menemukan suatu cara yang lebih baik untuk menekan pengeluaran atau (3) manajer memperbaiki satuan-satauan pelaksanaan kerja keseluruhan sehingga tersedia dana tambahan.
Sumber-sumber konflik Organisasional
Berbagai sumber utama konflik organisasional dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas
2. Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
3. Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja
4. Perbedaan nilai-nilai atau persaepsi
5. kemenduaan organisasional
6. Gaya-gaya individual
Konflik Antar Pribadi
Aspek-aspek konflik antar pribadi (interpersonal) atau antar idividu merupakan suatu dinamika penting perilaku organisasional.Tipe konflik antar peranan yang juga dibahas dimuka tentu saja mempunyai implikasi-implikasi antar pribadi.
Dalam istilah-istilah sederhana Johari atas dasar apakah seseorang mengetahui tentang dirinya atau orang lain:
1. Pribadi terbuka (open self)
2. Pribadi tersembunyi (hidden self)
3. Pribadi Buta (blind self)
4. Pribadi tak terkenal (undiscoveresd self)
Tujuan pedoman bagbi pengadaan umpan balik untuk hubungan-hubungan antar pribadi yang efektif dapat diperinci sebagai berikut:
1. Menjadi lebih deskriptif daripada bersifat pertimbangan
2. Menjadi lebih spesifik daripada umum
3. menangani hal-hal yang dapat diubah
4. Memberikan umpan balik bila diinginkan
5. Memperhatikan motif-motif pemberian dan penerimaan umpan balik
6. Memberikan umpan balik pada saat perilaku berlangsung
7. Memberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
Tujuan ini dapat membantu untuk mengurangi potensi konflik antar pribadi.
Berbagai strategi Penyelesaian Konflik Antar Pribadi
Kalah-kalah pendekatan kalah-kalah (lose-lose approach) untuk penyelesaian konflik adalah dimna kedua belah pihak kalah.
Menang-kalah Strategi menang kalah (win-lose strategy) adalah cara paling umum untuk memecahkan masalah konflik dalam masyarakat yang berbudaya kompetitif.
Menang-menamg Strategi menang-menang (win-win strategy) untuk menyeslesaikan konflik mungkin adalah yang paling diinginkan dari sudut pandangan manusiawi dan organisasional.
Konflik Organisasional
• Konflik Struktural
Dalam organisasi klasik ada empat bidang struktural dimana konflik sering terjadi:
1. Konflik hirarkis, yaitu konflik antara berbagai tingkat organisasi.
2. Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi
3. Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staf
4. Konflik-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal
• Peranan Konflik dalam Organisasi
Secara traditional, pendekatan terhadap konflik organisasional adalah sangat sederhana dan optimistik. Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga anggapan sebagai berikut:
1. Konflik menurut definisinya dapat dihindarkan
2. Konflik diakibatkan oleh para pembuat masalah, pengacau dan primadona
3. Korban diterima sebagai hal yang tak dapat dielakan
• Menghindari Konflik
Konflik mungkin timbul dan sulit untuk mencegahnya, dikemukakan bahwa perlu juga membuka segala hal yang menyebabkan orang tidak setuju satu sama lain terhadap suatu hal. Caranya dengan:
1. Prosedur kalah
2. Kotak saran
3. Kebijaksanaan pintu terbuka
4. Pertemuan kelompok
5. Rapat Anggota
• Menyelesaikan Konflik
Tindakan alternatif yang dapat dilakukan seorang pemimpin antaralain :
1. Menggunakan kekuasaan
2. Konfrontasi
3. Kompromi
4. Menghaluskan situasi
5. Pengunduran diri
1. BILA ANDA MENJADI PEMIMPIN, BAGAIMANA:
A. Menyikapi konflik yang terjadi di dalam organisasi yang anda pimpin?
Untuk menyikapi konflik disini pemimpin kelompok menjelaskan pada anggota-anggota kelompok masalah yang dihadapi, makin konkrit dan khusus masalah tersebut dirumuskan, makin baik. Setelah masalah di identifikasikan setiap anggota diminta untuk menyumbangkan sebanyak mungkin ide yang dapat merupakan kemungkinan jawaban terhadap masalah tersebut.
B. Cara memotivasi bawahan agar menjadi giat bakerja?
• Merangsang & mempertajam ketrampilan observasi
• Melepaskan rem yang menghambat mekanisme-mekanisme asosiatif unttuk berfungsi secara wajar.
• Menerapkan prinsip-prinsip & teknik-teknik kreatif
• Kombinasi dan peningkatan dari ide-ide.
C. Gaya kepemimpinan yang efektif & cara memimpin?
Gaya kepemimpinan yang efektif,
• bebas dalam berfikir
• penuh imajinasi
• bersifat ingin tahu
• ingin mendapatkan pengalaman baru
• berprakarsa
• bebas dalam pendapat
• mempunyai minat yang luas
• percaya pada diri sendiri
Cara memimpin,
• Bersifat optimis
• Carilah peluasan maupun pendalaman
• Pandanglah diri sendiri sebagai seorang calon pemimpin
• kembangkan jiwa lebah. Dapatkan ide-ide dari mana saja. Jangan ragu-ragu untuk menghubungkan ide-ide. Bukalah diri terhadap macam-macam pengalaman dan rangsang baik dari dalam, maupun dari luar.
• Kembangkan kepekaan terhadap masalah, terhadap hal-hal yang salah, Keliru atau tidak wajar.
• Belajarlah untuk bermain ide-ide
• Jangan cepat puas dengan suatu pemecahan masalah
• Bersikap terbuka terhadap dugaan-dugaan, perasaan atau firasat.
• Berani & bebas berfikir
• Ulet
• Tidak pernah bosan
• Teruskan untuk mempeoleh tambahan pengetahuan dalam bidang anda jangan ragu-ragu menentang konsep-konsep yang sudah lama berlaku
• Bersedialah menerima hal-hal yang tidak diperkirakan
• Rencanakan latihan-latihan untuk diri sendiri
• Pikiran perlu rilaks.
Untuk menyikapi konflik disini pemimpin kelompok menjelaskan pada anggota-anggota kelompok masalah yang dihadapi, makin konkrit dan khusus masalah tersebut dirumuskan, makin baik. Setelah masalah di identifikasikan setiap anggota diminta untuk menyumbangkan sebanyak mungkin ide yang dapat merupakan kemungkinan jawaban terhadap masalah tersebut.
B. Cara memotivasi bawahan agar menjadi giat bakerja?
• Merangsang & mempertajam ketrampilan observasi
• Melepaskan rem yang menghambat mekanisme-mekanisme asosiatif unttuk berfungsi secara wajar.
• Menerapkan prinsip-prinsip & teknik-teknik kreatif
• Kombinasi dan peningkatan dari ide-ide.
C. Gaya kepemimpinan yang efektif & cara memimpin?
Gaya kepemimpinan yang efektif,
• bebas dalam berfikir
• penuh imajinasi
• bersifat ingin tahu
• ingin mendapatkan pengalaman baru
• berprakarsa
• bebas dalam pendapat
• mempunyai minat yang luas
• percaya pada diri sendiri
Cara memimpin,
• Bersifat optimis
• Carilah peluasan maupun pendalaman
• Pandanglah diri sendiri sebagai seorang calon pemimpin
• kembangkan jiwa lebah. Dapatkan ide-ide dari mana saja. Jangan ragu-ragu untuk menghubungkan ide-ide. Bukalah diri terhadap macam-macam pengalaman dan rangsang baik dari dalam, maupun dari luar.
• Kembangkan kepekaan terhadap masalah, terhadap hal-hal yang salah, Keliru atau tidak wajar.
• Belajarlah untuk bermain ide-ide
• Jangan cepat puas dengan suatu pemecahan masalah
• Bersikap terbuka terhadap dugaan-dugaan, perasaan atau firasat.
• Berani & bebas berfikir
• Ulet
• Tidak pernah bosan
• Teruskan untuk mempeoleh tambahan pengetahuan dalam bidang anda jangan ragu-ragu menentang konsep-konsep yang sudah lama berlaku
• Bersedialah menerima hal-hal yang tidak diperkirakan
• Rencanakan latihan-latihan untuk diri sendiri
• Pikiran perlu rilaks.
Rabu, 09 Maret 2011
seandanya saya jadi pemimpin perusahaan / organisasi
Sebagai seorang pemimpin, bagaimana kita mampu menjadi sosok yang ditaati bawahan,
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
Lebih lanjut tentang: Menjadi pemimpin / manager yang baik untuk perusahaan
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
Lebih lanjut tentang: Menjadi pemimpin / manager yang baik untuk perusahaan
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
1. selalu tepat waktu pa jam kuliah
2. selalu mematuhi peraturann yang sudah di tetapkan pada peraturan perkuliahan
3. menjaga titel nama baik perguruan.
4. Tersedianya fasilitas yg memadai agar mahasiswa aktif dlamperkuliahan.
1. selalu tepat waktu pa jam kuliah
2. selalu mematuhi peraturann yang sudah di tetapkan pada peraturan perkuliahan
3. menjaga titel nama baik perguruan.
4. Tersedianya fasilitas yg memadai agar mahasiswa aktif dlamperkuliahan.
MEMANFAATKAN WAKTU LUANG DI SELA SELA KULIAH
MEMANFAATKAN WAKTU LUANG DI SELA SELA KULIAH
Waktu kuliah itu berbeda dengan waktu ketika sekolah SMA dimana waktu sekolah sudah ditetapkan atau sudah ditentukannya waktu mulai dan berakhirnya pelajaran, berbeda dengan waktu kuliah dimana para dosen yang menentukan waktu kapan belajar mengajar berlangsung sehingga para mahasiswa bisa belajar untuk mandiri
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shaalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu ataw menghafal.
5. dsb
Waktu kuliah itu berbeda dengan waktu ketika sekolah SMA dimana waktu sekolah sudah ditetapkan atau sudah ditentukannya waktu mulai dan berakhirnya pelajaran, berbeda dengan waktu kuliah dimana para dosen yang menentukan waktu kapan belajar mengajar berlangsung sehingga para mahasiswa bisa belajar untuk mandiri
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shaalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu ataw menghafal.
5. dsb
BELAJAR MEMBUKA USAHA SMBIL KULIAH
Banyak remaja yang sudah ingin bisa mencari uang sendiri, meski masih sekolah. Kalau kamu termasuk diantaranya,
1. Pastikan usaha kamu itu tidak mengganggu proses belajar mengajar. So, carilah usaha yg bisa dilakukan sambil sekolah. Contohnya nih jualan aksesoris, tas, baju ke temen2, dll
2. Jika kamu mencari uang dengan jalan bekerja dengan orang lain atau perusahaan lain, usahakan si pemilik usaha mengerti kalo kamu masih sekolah, dan butuh banyak waktu untuk belajar.
3. Jika kamu ingin punya sebuah usaha milik sendiri, dalam artian ada tempat, pegawai, dll, coba buka usaha itu di rumah. Tujuannya, supaya keluarga kamu bisa memantau saat kamu lagi sekolah. Atau, kalau enggak bisa, cari orang yg betul-betul kamu percayai untuk ngejalaninnya. Atau, alternatif laennya, kamu join sama temen atau keluarga di usaha tsb. So, sementara kamu sekolah, rekan usaha kamu itu bisa ngawasinya.
4. Meski kamu sudah bisa cari duit sendiri, jangan sampai sekolah ditinggalkan. So, sekolah tetep jadi prioritas.
1. Pastikan usaha kamu itu tidak mengganggu proses belajar mengajar. So, carilah usaha yg bisa dilakukan sambil sekolah. Contohnya nih jualan aksesoris, tas, baju ke temen2, dll
2. Jika kamu mencari uang dengan jalan bekerja dengan orang lain atau perusahaan lain, usahakan si pemilik usaha mengerti kalo kamu masih sekolah, dan butuh banyak waktu untuk belajar.
3. Jika kamu ingin punya sebuah usaha milik sendiri, dalam artian ada tempat, pegawai, dll, coba buka usaha itu di rumah. Tujuannya, supaya keluarga kamu bisa memantau saat kamu lagi sekolah. Atau, kalau enggak bisa, cari orang yg betul-betul kamu percayai untuk ngejalaninnya. Atau, alternatif laennya, kamu join sama temen atau keluarga di usaha tsb. So, sementara kamu sekolah, rekan usaha kamu itu bisa ngawasinya.
4. Meski kamu sudah bisa cari duit sendiri, jangan sampai sekolah ditinggalkan. So, sekolah tetep jadi prioritas.
bab V DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
organisasi fomal dapat di ibaratkan sebagai sebuah "kendaraan" untuk mencapai tempat tjuan secara bersama.menurut penulis teori organisasai klasik (lihat bab 2),organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tjuan di bawah ini kekuasaan dan kepemimpinan.organisasi formal ini merupakan organisasi yg sedang di rencanakan dan strukturnya secara tegas disusun.meskipun pembahasan organisasi formal tidak mencakup seluruh hal tentang organisasi yang ada,tetapi hal ini mencakup seluruh hal tentang organisasi yg ada.
tetapi hal ini merupakan sebagian hal utama urain tenang organisasi.1)
DESAIN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
struktur organisai formal di susun adalah untuk menbantu pencapaian tjuan organisasi dengan lebih efektif.
harus memeiliki tujuan taw sasaran yg tau bagaimna menjalankan oganisasi untuk pencapaianya tanpa tjuan ataw sasaran supaya tahu bagai mna menjalankan organisasi untuk mencapainya.tanpa tujuan organisasi tidak mngkin membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memiliki perencanan maka tidak ada,
STRATEGI DAN STRUKTUR
Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasional pertama kalai di jelaskan oleh chandler dalam studinya pada perusahan besar di amerika 2) setelah menganalisa sejarah perkembangan perusahaan-perusahaan seperti general motors.
Du pont,standar oil dan sears.roebuck,chandler menyimpulkan perubhan – perubhan strategi mengakibatkan perubahan-perubhan desain organisasional,
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Setiap organisasi mempunyai komponen “informal” disamping komponen “formal” nya.
1. Organisasi formal
Merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal dibuat untukmeliput pekerjaan yang harus dilakukan, dan memberi suatu kerangka bagi prilaku pekerhaan.
Beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
• Wewenang
• Tanggung jawab
• Pertanggungjawaban
• Delegasi
• Koordinasi
2. Organisasi informal
Merupakan suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan :
• Anggota-anggota kelompok dalam (linner group)
• Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
• Anggota-anggota kelompok luar (out group)
3. Sentralisasi vs desetralisasi
a. Organisasi yang disentralisir
Merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannyadi pegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Kebaikan organisasi disentralisir :
• Pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
• Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
• Memungkinkan seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Keburukan organisasi disentralisir :
• Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
• Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam mengambil keputusan.
b. Organisasi yang didesentralisir
Merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus di laksanakan pada jenjang tertinggi.
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
1. Pembentukan struktur organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi yaitu :
• Interaksi kemanusiaan
• Kegiatan yang terarah ke tujuan
• Struktur
‘Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
a. Hierarki tujuan
Berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan
b. Departementalisasi
Pembuatan struktur penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, personalia.
c. Wewenang dan tanggung jawab
Dengan tumbuhnyaorganisasi, manajer harus menugaskab sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian.
d. Berapa banyak bawahan yang harus ada di bawah seorang manajer
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
• Jenis pekerjaan
• Pelatihan karyawan
• Kemampuan manajer
• Efektifitas komunikasi
e. Menghindari prtumbuhan organisasi yang tidak perlu
Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tingg di banding peningkatan pekerjaan? Penyebabnya :
• Keinginan manajer sendiri unhtuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan.
• Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.
2. Bentuk-bentuk struktur organisasi
Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Empat bentuk organisasi ini :
• Organisasi garis (line organization)
• Organisasi garis dan staff (line and staff organization)
• Organisasi fungsional (funcional organization)
• Komite (committee)
• Organisasi matrik
3. Organisasi garis
Kekuasaan secara mengalir langsung dari direktur ke kepala bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya.
Kebaikan :
• Adanya kesatuan dalam pimpinan pemerintah
• Pimpinan lebih cepat mengambil keputusan sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
• Menghemat biaya sebab pengawasab kegiatan dilakuakan seorang saja.
Keburukan :
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
• Tidak hanya spesialisasi menyebabkan tugas berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama antara masing-masing bagian.
4. Organisasi staff dan garis
Merupakan kombinasi yang diambil dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan.
Kebaikan :
• Pimpinan lebih leluasa memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
• Staff dapatmembantu mengatasi berbagai persoalan sehingga memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisien kerja.
• Staff dapat mendidik para petugas.
• Adanya kesatuan dalam pimpinan menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
Keburukan :
• Kadang staff tidak lagi memberi saran tapi perintah
• Menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staff daripada atasannya.
• Staff dapat disalahkan apabila saran yang di berikan tidak memberikan hasil.
5. Organisasi fungsional
Kebaikan :
• masing-masing fungsi dipegang oleh yang ahli dalam bidangnya
• dengan adanya pembagian fungsi tugas manajer menjadi lebih ringan
keburukan :
• membingngkan para pekerja kerena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
• kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinir sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
6. Organisasi komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan.
Syarat-syarat pembentukan komite :
• Suasana santai dan bersifat informal
• Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
• Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang di bebankan kepadanya
• Anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota lain
• Keputusan diambil secara konsensus
• Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
• Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
Kebaikan :
• Sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
• Keputusan di tentukan bersama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
• Menciptakan koordinasi yang lebih baik
• Maningkatkan pengawasan karena komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
Keburukan :
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
• Keharusan untuk kompromi
• Menimbulkan kesimpangsiuran dalam organisasi
• Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
7. Organisasi matrik
Kebaikan :
• Luwes
• Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
• Memberikan alat inovasi tanpa mengganggustruktur organisasi yang ada.
Keburukan :
• Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan timterpadu dari timorang-orang yang berasal dari bagan-bagian yang berbeda
• Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.
D. PERILAKU KEORGANISASIAN
1. Kelompok kerja
Merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal yaitu :
• Keakraban satu sama lain
• Kepentingan bersama
• Pekerjaan serupa
• Persahabatan
2. Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berprilaku tertentu.
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka lakukan.
a. Jenjang kebutuhan karyawan
Teori motivasi menekankan dua ide dasar :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi prilaku manusia.
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
b. Pekerjaan dan sikap jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya karyawan di pabrik terkadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami prilaku kerja.
tetapi hal ini merupakan sebagian hal utama urain tenang organisasi.1)
DESAIN STRUKTUR ORGANISASI FORMAL
struktur organisai formal di susun adalah untuk menbantu pencapaian tjuan organisasi dengan lebih efektif.
harus memeiliki tujuan taw sasaran yg tau bagaimna menjalankan oganisasi untuk pencapaianya tanpa tjuan ataw sasaran supaya tahu bagai mna menjalankan organisasi untuk mencapainya.tanpa tujuan organisasi tidak mngkin membuat perencanaan, dan bila organisasi tidak memiliki perencanan maka tidak ada,
STRATEGI DAN STRUKTUR
Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasional pertama kalai di jelaskan oleh chandler dalam studinya pada perusahan besar di amerika 2) setelah menganalisa sejarah perkembangan perusahaan-perusahaan seperti general motors.
Du pont,standar oil dan sears.roebuck,chandler menyimpulkan perubhan – perubhan strategi mengakibatkan perubahan-perubhan desain organisasional,
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
Setiap organisasi mempunyai komponen “informal” disamping komponen “formal” nya.
1. Organisasi formal
Merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal dibuat untukmeliput pekerjaan yang harus dilakukan, dan memberi suatu kerangka bagi prilaku pekerhaan.
Beberapa faktor yang harus di perhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
• Wewenang
• Tanggung jawab
• Pertanggungjawaban
• Delegasi
• Koordinasi
2. Organisasi informal
Merupakan suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan :
• Anggota-anggota kelompok dalam (linner group)
• Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
• Anggota-anggota kelompok luar (out group)
3. Sentralisasi vs desetralisasi
a. Organisasi yang disentralisir
Merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannyadi pegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Kebaikan organisasi disentralisir :
• Pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
• Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
• Memungkinkan seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Keburukan organisasi disentralisir :
• Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
• Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam mengambil keputusan.
b. Organisasi yang didesentralisir
Merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus di laksanakan pada jenjang tertinggi.
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
1. Pembentukan struktur organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi yaitu :
• Interaksi kemanusiaan
• Kegiatan yang terarah ke tujuan
• Struktur
‘Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
a. Hierarki tujuan
Berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan
b. Departementalisasi
Pembuatan struktur penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, personalia.
c. Wewenang dan tanggung jawab
Dengan tumbuhnyaorganisasi, manajer harus menugaskab sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan ini disebut pendelegasian.
d. Berapa banyak bawahan yang harus ada di bawah seorang manajer
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
• Jenis pekerjaan
• Pelatihan karyawan
• Kemampuan manajer
• Efektifitas komunikasi
e. Menghindari prtumbuhan organisasi yang tidak perlu
Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tingg di banding peningkatan pekerjaan? Penyebabnya :
• Keinginan manajer sendiri unhtuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan.
• Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan.
2. Bentuk-bentuk struktur organisasi
Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Empat bentuk organisasi ini :
• Organisasi garis (line organization)
• Organisasi garis dan staff (line and staff organization)
• Organisasi fungsional (funcional organization)
• Komite (committee)
• Organisasi matrik
3. Organisasi garis
Kekuasaan secara mengalir langsung dari direktur ke kepala bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya.
Kebaikan :
• Adanya kesatuan dalam pimpinan pemerintah
• Pimpinan lebih cepat mengambil keputusan sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
• Menghemat biaya sebab pengawasab kegiatan dilakuakan seorang saja.
Keburukan :
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
• Tidak hanya spesialisasi menyebabkan tugas berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama antara masing-masing bagian.
4. Organisasi staff dan garis
Merupakan kombinasi yang diambil dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan.
Kebaikan :
• Pimpinan lebih leluasa memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya.
• Staff dapatmembantu mengatasi berbagai persoalan sehingga memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisien kerja.
• Staff dapat mendidik para petugas.
• Adanya kesatuan dalam pimpinan menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
Keburukan :
• Kadang staff tidak lagi memberi saran tapi perintah
• Menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staff daripada atasannya.
• Staff dapat disalahkan apabila saran yang di berikan tidak memberikan hasil.
5. Organisasi fungsional
Kebaikan :
• masing-masing fungsi dipegang oleh yang ahli dalam bidangnya
• dengan adanya pembagian fungsi tugas manajer menjadi lebih ringan
keburukan :
• membingngkan para pekerja kerena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
• tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
• kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinir sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.
6. Organisasi komite
Komite sering dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan.
Syarat-syarat pembentukan komite :
• Suasana santai dan bersifat informal
• Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
• Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang di bebankan kepadanya
• Anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota lain
• Keputusan diambil secara konsensus
• Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
• Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
Kebaikan :
• Sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
• Keputusan di tentukan bersama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
• Menciptakan koordinasi yang lebih baik
• Maningkatkan pengawasan karena komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
Keburukan :
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
• Keharusan untuk kompromi
• Menimbulkan kesimpangsiuran dalam organisasi
• Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.
7. Organisasi matrik
Kebaikan :
• Luwes
• Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
• Memberikan alat inovasi tanpa mengganggustruktur organisasi yang ada.
Keburukan :
• Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan timterpadu dari timorang-orang yang berasal dari bagan-bagian yang berbeda
• Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.
D. PERILAKU KEORGANISASIAN
1. Kelompok kerja
Merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal yaitu :
• Keakraban satu sama lain
• Kepentingan bersama
• Pekerjaan serupa
• Persahabatan
2. Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berprilaku tertentu.
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka lakukan.
a. Jenjang kebutuhan karyawan
Teori motivasi menekankan dua ide dasar :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi prilaku manusia.
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
b. Pekerjaan dan sikap jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya karyawan di pabrik terkadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami prilaku kerja.
Rabu, 02 Maret 2011
sarjana membumi
sarjana membumi adalah sarjana yang bisa melakukan bersifat fositip bagi dirinya dan lingkunan setempat pada sekitarnya.dan dapat di artikan sebagai sarjana yang sudah sukses dalam masa perkuliahanya dengan hasil yang memuaskan dan dapat terjun langsung ke dunia masyarakat dengan pembelajaran yang sukses
sukses
Sukses menurut saya bukan cuma dari materi yang berlimpah atau pendidikan tinggi atau kerjaan dengan jabatan bagus sajah, tetapi sukses itu kalau semua keinginan aku tercapai,
cara belajar di perguruan tinggi
Dunia kampus memang berbeda dengan dunia SMA. Dan ini bukan hanya sekedar nama yang berbeda seperti: siswa jadi mahasiswa, guru menjadi dosen, belajar menjadi kuliah atau sekolah menjadi kampus.
Perbedaan ini ternyata pula memerlukan perbedaan dalam cara belajar. Tak sedikit mahasiswa gagal karena masih meneruskan cara belajar sewaktu mereka masih duduk di SMU. Karena sistem penilaian di SMU sangat berbeda dengan Perguruan Tinggi, terutama setelah diterapkannya SKS (sistem kredit semester). Dimana siswa tidak lagi dikenal “tidak naik tingkat”. Artinya siswa yang gagal dalam satu mata kuliah harus mengulang mata kuliah yang gagal saja pada semester berikutnya.
Perbedaan ini ternyata pula memerlukan perbedaan dalam cara belajar. Tak sedikit mahasiswa gagal karena masih meneruskan cara belajar sewaktu mereka masih duduk di SMU. Karena sistem penilaian di SMU sangat berbeda dengan Perguruan Tinggi, terutama setelah diterapkannya SKS (sistem kredit semester). Dimana siswa tidak lagi dikenal “tidak naik tingkat”. Artinya siswa yang gagal dalam satu mata kuliah harus mengulang mata kuliah yang gagal saja pada semester berikutnya.
Selasa, 01 Maret 2011
organisasi
Bab II
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadan-kadang disebut juga teori tradisional. Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hamper dua ribu tahun lamanya. Jadi, konsep-konsep klasik dan penerapannya berkembang di banyak Negara dan dalam waktu yang sudah cukup lama. Seperti yang di kenal dalam kerajaan Mesir, Cina dan kekaisaran Romawi.
Para teoristik klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervise ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroprasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” structural yang kaku, bukan kreativitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi; dan manajemen ilmiah. Semuanya di kembangkan sekitar tahun 1900 – 1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan. Sebagai contoh, Lyndall Urwick, salah satu penulis teori administrasi.
Teori klasik mendefenisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Ia menulis juga buku-buku lain, antara lain adalah The Theory of Social and Econonmic Organization.
Kata birokrasi mula-mula berasak dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut; organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang di rumuskan secara jelas.
Weber mengemukakan karakterisitik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
1. Pembagian Kerja yang jelas. Hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik, dimana ada pemisahan yang jelas antara tingkat-tingkat bawahan dan atasan, agar koordininasi terjamin.
3. Program Rasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Seleksi dan promosi bagi personalia organisasi didasarkan atas kecakapan teknis, dan penididikan latihan serta persyaratan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksanaan tugas.
4. System Prosedur bagi penanganan situasi kerja. Perlu adanya catatan tertulis demi kontinyuitas, keseragaman (uniformitas), dan untuk maksud-makasud transaksi.
5. System Aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”. Ada pemisahan antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi.
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Seperti teori klasik lainnya, teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, seperti Mooney dan Reiley Amerika.
Henri Fayol
Seja 1841 – 1925, seorang industrialis dari Prancis, pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunnya yang terkenal General and Industrial Management.
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi 6 kelompok :
1. Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi).
2. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran).
3. Kegiatan financial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal).
4. Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. Kegiatan-kegiatan akutansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statisik)
6. Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja (division of work). Dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan produktifitas, karena seseorang dapat memusatkan diri pada ke
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Wewenang adalah hak untuk member perintah sesuai dengan kedudukannya. Dibutuhkan sangsi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan yang baik maupun yang tidak (kurang baik).
3. Displin (discipline). Ini membutuhkan (1) atasan yang baik di seluruh tingkatan, (2) perjanjian kerja yang sedapat mungkin dan bijaksana, (3) sanksi (hukuman) yang diterapkan dengan bijaksana.
4. Kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan konflik, setiap saat herus menerima perintah-perintah dari dan bertanggung jawab kepada hanya satu atasan.
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction). Suatu organisasi efektif akan efektif bila anggota-anggotanya bekerja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest). Kepentingan organisasi harus di jaga sebagai kepentingan tertinggi.
7. Balas jasa (remuneration of personnel). Pembayaran uoah/ gaji harus bijaksana, adil, tidak eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan keda belah pihak (perusahaan dan personalia) dan harus ada penghargaan untuk pekerjaan yang bai. Macam-macam pembayaran bentuk pembayaran balas jasa dapat didasarkan atas waktu, jabatan, tingkat keahlian, bonus, pembagian laba, mauoun aspek-aspek bukan keuangan.
8. Sentralisasi (centralization). Tingkat keseimbangan ini tergantung pada karakter pribadi manajer, nilai-nilai yang dipegang manajer, reliabilitas karyawan (bawahan), dan juga kondisi dunia usaha (bisnis).
9. Rantai saklar (scalar chain). Hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas ke bawah.
10. Aturan (order). Konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya.
11. Keadilan (equity). Keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personel). Oleh karena itu penting adanya kelangsungan, keamanan dan kepastian kerja.
13. Inisiatif (initiative). Dalam setipa tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri dalam menyesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingat.
14. Semangat korps (esprit de corps). “persatuan adalah kekuatan”. Pelaksanaan operasi organisasi yang baik perlu adanya kebanggaan, kesetian, dan rasa memiliki dari para anggotanya.
URWICK DAN GULICK : MOONEY DAN REILLY
Selama tahun 1920 an dan 1930 an, sejumlah teoritisi lain terutama yang terlibat dalam praktek-praktek manajemen dan konsultasi—mengemukakan pandangan-pandangan mereka atas dasar konsep yang dinyatakan Fayol.
Dua diantaranya, Luther Gullick dan Lyndall Urwick, yang tercermin didalam dua makalahnya A Technical Problem dan The Function of Administration, yang kemudian dimuat didalam buku Pappers on the Science of Administration.
Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memerkenalkan prinsip-prinsip yag berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan, proses, personalia dan tempat” dan penggunaan staf.
Di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry, hanya kalau Weber melihat pembagian kerja sebagai factor utama dalam organisasi, Mooney dan Reilly menyebut koordinasi sebagai factor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan, antara lain :
1. Prinsip koordinasi. Organisasi-organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk sutau tujuan tertentu. Asas dasar prinsip ini, usaha-usaha tersebut harus dikoordinasikan agar tujuan bersama tecapai.
2. Prinsip scalar. Prinsip scalar, kadan-kadang disebut prinsip hirarkis, berarti bahwa pembagian tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
3. Prinsip fungsional. Istilah fungsionalisme dalam hal ini berarti pembedaan diantara macam-macam tugas.
MANAJEMEN ILMIAH
Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Sciencetific Management). Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas.
F. W. Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga juduk makalah, yaitu shop management. The Pinciples of Scientific Management, dan Testimony Before the Special House Committee, yang ditukisnya tahun 1900-an. Ketiga maklah tersebut dirangkum didalam buku yang berjudul Scientific Management. Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manejemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
1. Menggantikan metoad-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karayawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karayawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan perkembangan secara ilmiah harus diintergrasikan. Sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingka tupah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah. Disamping itu perlu adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang diantara semua karyawan maupun manejer. Hal ini perlu menghindarkan adanya tugas yang seluruhnya dibebankan pada para karyawan.
4. Untuk mencapai manfaat manejmen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Secara ringkas, Taylor telah mengidintifikasikankarakterisitik-karaktersitik manajemen ilmiah :
Science, not rule of thumb
Harmony, not discord
Cooperation, not individualism.
Maximum output, in place of rentricted output
The development of each mam to his gratest efficiency and prosperity
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi klasik hampir sepenhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Sampai sekarang, hampir setiap buku manajemen selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan lain-lainnya, yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi klasik dapatlah diuraikan berikut ini.
Definisi Organisasi Formal
Empat unsure pokok organisasi formal yang selalu muncuk dalam leteratur-literatur manejemen adalah :
1. System kegiatan yang terkoordinisi, organisasi, dalam kenyataannya, selalu tersiri dari bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Bagian-bagian organisasi merupakan kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan dan saling berhubungan.
2. Kelompok orang. Dibutuhkan adanya sekelompok orang yang melakasanakan kegiatan-kegiatan organisasi.
3. Kerja sama unut mencapai tujuan. Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan. Sehingga kekuasaan adalah suatu unsur organisasi formal yang harus ada. Kepemimpinan mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mecapai tujuan.
Organisasi formal adalah system kegiatanyang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mecapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik.
Menurut pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan – bisa demokratis atau otokratis – hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. Sebagai contoh, dewan direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer, para anggota senat di universitas dan sebagainya.
2. Salin melayani – yang merupakan legimitasi sosial pada organisasi. Jadi organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari adanya organisasi tersebut.
3. Doktrin – dalam arti yang sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi. Oleh karena itu, kebijaksanaan, prosedur, peranan.
4. Disiplin – diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh pemerintah atau pengendalian diri. Displin dapat diturunkan dari hal yang negative, yaiut paksaan, atau positif, yaitu dari kesadaran tanggung jawab individu terhadap tujuan organisasi.
Tiang dasar teori organisasi formal
1. Pembagian kerja : tanpa ragu-ragu parah ahli teori organisasi klasik menyebut pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting diantara empat tiang dasar teori organisasi klasik. Pembagian kerja (spesialisasi) seperti disebut bagianbagian sebelumnya, merupakan alasan utama untuk koordinasi. Pertimbangan adanya pembagian kerja adalah bahwa dengan mengembangakan pekerjaan-pekerjaan teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja, gambar 2.1 berikut ini menggambarkan pertumbuhan spesialisasi manajerial dalam suatu organisasi perusahaan.
Pertumbuhan organiasasi yang ditunjukan diatas adalah suatu cara klasik tentang bagaimana suatu perusahaan dapat mengembangkan spesialisasi fungsi-fungsinya. Pendekatan untuk pembagian kerja dalam teori organisasi klasik ini sering juga disebut departementasi, atau evolusi dan devolusi fungsional.
2. Proses scalar dan fungsional : proses ini adalah proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi. Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Tahap I “A” dianggap mempunyai tanggung
“A” mendelagasikan tanggung jawab pekerjaan 1 dan 2 kepada “B”, dan tanggung jawab pekerjaan 3, 4, dan 5 kepada “C”. kemudian tahap III “C” mendelegasikan tanggung jawab pekerjaan 5 kepada “D”. kotak hitam menunjukkan wewenang dan tanggung jawab terakhir yang tidak dapat didelegasikan. Jadi, pada tahap II dan III “A” tidak mempunyai lagi tanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan khusus, tetapi dia masih harus mempertanggungjawabkan semuanya kepada kekuasaan yang lebih tinggi yang memberikan tugas tersebut.
Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal. Dinamika proses fungsional adalah pembagian kerja.
Pada tahap I. “A” adalah pengawas “B” yang bertanggung kawab terhadap pekerjaan 1, 2, 3 dan 4. Dibawah kekuasaan “A” pada tahap II, tiga pekerjaan “B” dibagi kedalam fungsi yang terpisah kepada “C”, “D” dan “E” dengan tingkat yang sama.
3. Struktur : struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan didalam suatu organisasi. Tujuan struktur ialah menyediakan/ memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif.
Teori organisasi klasik menyatakan bahwa organisasi mempunyai dua struktur dasar : lini dan staf. Organisasi lini adalah berkaitan dengan rantai perintah utama yang dikembangakan langsung dari fungsi-fungsi organisasi – produksi keuangan – dan distribusi barang atau jasa (fungsi operasional). Organisasi staf berlaku sebagai penasihat dan berfunsi sebagai penyedia fasilitas untuk lini.
4. Rentang kendali (span of control). Konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif
Karena tidaklah mungkin seorang manejer melaksanakan banyak funsi dan mencurahkan dirinya secara sama bagi tiap-tiap fungsi. Maka perlu pembagian kerja dan rentang kendali yang efektif.
BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Seperti terkandung dalam namanya, teori klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefenisikan suatu irganisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Dengan ilmu pengetahuan tersebut penganut teori hubungan manusiawai menunjukkan bagaimana tiang dasar konsepsi klasik sangat ditentukan oleh kegiatan manusia. Perkembangan teori neoklasik dimulai deangan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardner dan Moore. Human Relation Industry dan sebgainya.
Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Pyschology and Industrial Effeciency, pada tahun 1913. Dia mengembangakan metoda-metoda tes psikologis ilmiah untuk mencari karakterisiti phisik dan mental individu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan, Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh factor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi
Percobaan-percobaan Hawthorne
Walaupun teori neoklasik muncul sebelumnya, tetapi percobaan-percobaan Hawthorne ini niscaya merupakan kristalisasi teori neoklasik. Percobaan-percobaan dan hasilnya dilaporkan secara terperinci oleh F.J. Roethlisberger, asisten riset Elton Mayo dan William J. Dickson dan Western Electric.
Peranan Elton Mayo yang memperkenalkan pemikiran pentingnya factor manusia dalam organisasi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan teori neoklasik. Ketertarikannya pada factor manusia dalam organisasi tercermin dalam kedua bukunya, yaitu The Human Problems of Industrial Civilization dan The Social Problems of an Industrial Civilization. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan factor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktivitas kerja. Penemuan Hawthorne pertama ini menunjukkan bahwa ada variabel-variabel lain di samping kondisi-kondisi kerja phisik yang mungkin mempengaruhi perilaku karyawan dan tingkat keluaran.
Percobaan kedua dimulai pada bulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik. Para pelaksana riset memisahkan keenam gadis itu dari para pekerja lainnya, mereka dipekerjakan disuatu ruangan khusus (Ruangan Uji Perakit Berantai). Setelah periode beberapa tahun percobaan dilanjutkan dengan perubahan-perubahan tersebut, ternyata produktivitas tetap naik. Noral pekerja yang tinggi akan menaikkan produktivitas, kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk meningkatkan moral pekerja. Moral meningkat atau tidak tergantung seberapa besar perhatian yang bersifat pribadi, individual dan simpati diberikan kepada karyawan plus struktur sosial kelompok kerja. Bahkan factor-faktor sederhana, seperti siapa yang duduk dekat seseorang karyawan, merupakan hal penting dalam organisasi.
Bulan November tahun 1931 percobaan terakhir dimulai. Tujuan obsevasi ini adalah untuk lebih memahami bagaimana norma-norma yang mengendalikan hasil kerja setiap organisasi dikembangkan oleh kelompok sosial para pekerja atau organisasi informal.
Studi Hawthrone memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat. Akhirnya percobaan-percobaan Hawthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
KRITIK DAN “USUL” PERUBAHAN NEOKLASIK PADA TIAN DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL.
Kritik dan perubahan-perubahan yang “diusulkan” oleh teori organisasi klasik dapat diuraikan berikut ini.
Pembagian Kerja (Divison of Labor)
Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada (“lack of rule”) dan disiplin diri menjadi berkurang (“lack of self-discipline). Disamping itu orang menjadi bingung, takut bertanya dan merasa dirinya diabaikan (“alones among many”). Ini mengakibatkan timbulnya gejala depersonalisasi dan dysfunction, sehingga orang tidak lagi kooperatif.
Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya :
1. Pastisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan, agar merasa “terlibat” dengan pekerjaannya dan berkepentingan dalam perusahaan.
2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang menjadi tidak terlalu spesialis tetapi dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.
3. Management bottom-up yang member kesempatan kepada “para junior” untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manejemen puncak. Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat perusahaan dari pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu kegiatan.
Proses-proses Skalar dan Fungsional
Asumsi yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendelegasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang (memerintah dan menugaskan) fungsinya.
Kasus 1. Kapasitas lebih besar daripada wewenang. Pemecahan yang jelas adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan dengan kemampuannya.
Kasus 2. Kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternative dalam memecahkan kasus ini, termasuk demosi atau pemecatan dalam keadaan ekstrim. Dapat juga dilakukan meningkatkan kapasitas individu melalui pendidikan dan pelatihan (training).
Parah ahli klasik memperkenalkan hal ini sebagai program rasional administrasi personalia. Menurut neoklasik proses skalar dan fungsional ini secara teoritisadalah benar, tetapi cenderung memburuk didalam prakteknya.
Struktur Organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions), ini terjadi terutama antara orang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :
1. Perbedaan tugas antara orang lini dan staf; orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staf spesialis.
2. Perbedaan umur dan pendidikan; orang lini biasanya sudah cukup umur dan berpengalaman, orang staf masih lebih mudah tetapi lebih berpendidikan.
3. Perbedaan sikap; dimana staf harus membuktikan eksistensi mereka, dan staf merasa selalu dibawah perintah orang lini; di lain pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
Untuk menghapus konflik structural tersebut, neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi harmonis, yaitu partisipasi, manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang kebih baik.
Rentang Kendali
Neoklasik menayatakan bahwa rentang kendali atau rasio atasan-bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya. Neoklasik menjawab pertanyaan mana yang lebih baik antara struktur tall dan flat, dengan jawaban bahwa hal itu adalah situasional. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.
PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI INFORMAL
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi terdiri dari orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok dalam kerjanya. Organisasi informal berarti kelompok-kelompok alamiah yang berbentuk sebagai hasil interaksi diantara para karyawan dalam situasi kerja mereka.
Factor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal, antara lain : (1) Lokasi : untuk membentuk suatu kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka (face-to-face) yang ajeg. (2) Jenis pekerjaan : ini merupakan factor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal. (3) Minat (interest) : walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama, melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat diantara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping suatu yang besar. (4) Masalah-masalah khusus : dalam hal ini, orang-orang tidak mempunyai minat, pekerjaan dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.
BAB IV
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori organisasi modern melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka yang harus – bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya – menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern dalam banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya oada analisa dan deskripsi orgnaisasi. Teori modern , dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Kedua, ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori kasik denga menekankan pentingnya aspek perilaku masnuisa dalam organisasi. Disini dikemukakan pentingnya perencanaan, komunikasi, motivasi, dan integrasi demi kesuksesannya operasi tujuan-tujuan organisasi.
Teori modern menyebtukan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable, dan probabilistic. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas tiga unsur : (1) unsure struktur yang bersifat makro, (2) unsur proses yang juga bersifat makro, (3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat makro.
Dengan analisa system, teori organisasi modern mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan, di mana hal ini kurang ditekankan pada dua teori organisasi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut diantaranya : (1) apa yang merupakan bagian-bagian strategis system? (2) apa yang menyebabkan mereka saling bergantung? (3) proses-proses inti apa dalam system yang menghubungkan bagian-bagian secara bersama, dan memberikan penyesuaian satu dengan yang lain? (4) tujuan apa yang hendak dicapai melalui system?
Teori System Umum
Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus diintergrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1. Struktur static – yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu system.
2. System dinamil sederhana – tingkat mesin jam, dengan gerak-gerak tertentu.
3. System sibernetik – tingkat thermostat, system bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses pengendalian diri.
4. System terbuka – tingkat pemeliharaan diri yang berkembang dan meliputi organism yang hidup.
5. System genetika sosial – tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya perilaku yang diarahkan pada tujuan.
6. System hewani – tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya perilaku yang diarahkan pada tujuan.
7. System manusiawi – tingkat dengan symbol komunikasi dan interpretasi.
8. System sosial – tingkat organisasi manusia.
9. System transedental – tingkat terakhir dan absolute, merupakan struktur yang sistematik tetapi tidak dapat diketahui hakekatnya.
Teori system umum membicarakan setiap tingkatan system, sedangkan teori organisasi modern memusatkan diri terutama pada tingkat organisasi manusia. Secara ringkas, kedua teori ini, teori organisasi modern dan teori system umum, mempelajari :
1. Bagian-bagian (individu-individu) dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar system
2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam system.
3. Interaksi di antara individu-individu dalam system
4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas system.
Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem
Barangkali yang paling berguna dalam mempelajari system organisasi adalah usaha untuk memandang organisasi sabagai suatu keseluruhan.
Teori organisasi modern adalah multidipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi., seperti sosiologi, teori administrasi, ekonomi, psikologi, ekologi, eperations research, dan banyak bidang-bidang lainnya.
Bagian dasar pertama system adalah individu. Unsur utama kepribadian individu adalah motif dan sikap yang dipengaruhi oleh harapannya untuk memperoleh kepuasan melalui partisipasinya dalam organisasi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Perkembangan teori organisasi yang telah kita bahas dimuka, memberikan dasar munculnya berbagai pendekatan manajemen yang berbeda-beda. Pemahaman akan teori-teori organisasi tersebut memungkinkan kita dapat secara lebih baik mempelajari bidang manajemen dan perilaku bidang manajemen dan perilaku organisasional.pendekatan-pendekatan manajemen itu adalah, pendekatan-pendekatan proses, perilaku, kuantitatif, system dan cintengency (situasional).
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau kadan-kadang disebut juga teori tradisional. Gereja Katolik Roma telah mempergunakan teori klasik hamper dua ribu tahun lamanya. Jadi, konsep-konsep klasik dan penerapannya berkembang di banyak Negara dan dalam waktu yang sudah cukup lama. Seperti yang di kenal dalam kerajaan Mesir, Cina dan kekaisaran Romawi.
Para teoristik klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervise ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroprasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” structural yang kaku, bukan kreativitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi; dan manajemen ilmiah. Semuanya di kembangkan sekitar tahun 1900 – 1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan. Sebagai contoh, Lyndall Urwick, salah satu penulis teori administrasi.
Teori klasik mendefenisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama.
TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Ia menulis juga buku-buku lain, antara lain adalah The Theory of Social and Econonmic Organization.
Kata birokrasi mula-mula berasak dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut; organisasi itu legal karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan, prosedur dan peranan yang di rumuskan secara jelas.
Weber mengemukakan karakterisitik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
1. Pembagian Kerja yang jelas. Hendaknya sesuai dengan kemampuan teknisnya
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik, dimana ada pemisahan yang jelas antara tingkat-tingkat bawahan dan atasan, agar koordininasi terjamin.
3. Program Rasional dalam pencapaian tujuan organisasi. Seleksi dan promosi bagi personalia organisasi didasarkan atas kecakapan teknis, dan penididikan latihan serta persyaratan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan pelaksanaan tugas.
4. System Prosedur bagi penanganan situasi kerja. Perlu adanya catatan tertulis demi kontinyuitas, keseragaman (uniformitas), dan untuk maksud-makasud transaksi.
5. System Aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”. Ada pemisahan antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan-persoalan resmi (formal) organisasi.
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.
TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Seperti teori klasik lainnya, teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, seperti Mooney dan Reiley Amerika.
Henri Fayol
Seja 1841 – 1925, seorang industrialis dari Prancis, pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunnya yang terkenal General and Industrial Management.
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi 6 kelompok :
1. Kegiatan-kegiatan teknikal (produksi, manufacturing, adaptasi).
2. Kegiatan-kegiatan komersial (pembelian, penjualan, pertukaran).
3. Kegiatan financial (pencarian suatu penggunaan optimum dari modal).
4. Kegiatan-kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi)
5. Kegiatan-kegiatan akutansi (penentuan persediaan, biaya, penyusunan neraca dan laporan rugi-laba, statisik)
6. Kegiatan-kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah, pengkoordinasian dan pengawasan)
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja (division of work). Dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan produktifitas, karena seseorang dapat memusatkan diri pada ke
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility). Wewenang adalah hak untuk member perintah sesuai dengan kedudukannya. Dibutuhkan sangsi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan yang baik maupun yang tidak (kurang baik).
3. Displin (discipline). Ini membutuhkan (1) atasan yang baik di seluruh tingkatan, (2) perjanjian kerja yang sedapat mungkin dan bijaksana, (3) sanksi (hukuman) yang diterapkan dengan bijaksana.
4. Kesatuan perintah (unity of command). Untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan konflik, setiap saat herus menerima perintah-perintah dari dan bertanggung jawab kepada hanya satu atasan.
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction). Suatu organisasi efektif akan efektif bila anggota-anggotanya bekerja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest). Kepentingan organisasi harus di jaga sebagai kepentingan tertinggi.
7. Balas jasa (remuneration of personnel). Pembayaran uoah/ gaji harus bijaksana, adil, tidak eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan keda belah pihak (perusahaan dan personalia) dan harus ada penghargaan untuk pekerjaan yang bai. Macam-macam pembayaran bentuk pembayaran balas jasa dapat didasarkan atas waktu, jabatan, tingkat keahlian, bonus, pembagian laba, mauoun aspek-aspek bukan keuangan.
8. Sentralisasi (centralization). Tingkat keseimbangan ini tergantung pada karakter pribadi manajer, nilai-nilai yang dipegang manajer, reliabilitas karyawan (bawahan), dan juga kondisi dunia usaha (bisnis).
9. Rantai saklar (scalar chain). Hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas ke bawah.
10. Aturan (order). Konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya.
11. Keadilan (equity). Keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personel). Oleh karena itu penting adanya kelangsungan, keamanan dan kepastian kerja.
13. Inisiatif (initiative). Dalam setipa tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri dalam menyesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingat.
14. Semangat korps (esprit de corps). “persatuan adalah kekuatan”. Pelaksanaan operasi organisasi yang baik perlu adanya kebanggaan, kesetian, dan rasa memiliki dari para anggotanya.
URWICK DAN GULICK : MOONEY DAN REILLY
Selama tahun 1920 an dan 1930 an, sejumlah teoritisi lain terutama yang terlibat dalam praktek-praktek manajemen dan konsultasi—mengemukakan pandangan-pandangan mereka atas dasar konsep yang dinyatakan Fayol.
Dua diantaranya, Luther Gullick dan Lyndall Urwick, yang tercermin didalam dua makalahnya A Technical Problem dan The Function of Administration, yang kemudian dimuat didalam buku Pappers on the Science of Administration.
Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memerkenalkan prinsip-prinsip yag berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan, proses, personalia dan tempat” dan penggunaan staf.
Di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry, hanya kalau Weber melihat pembagian kerja sebagai factor utama dalam organisasi, Mooney dan Reilly menyebut koordinasi sebagai factor terpenting dalam perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan, antara lain :
1. Prinsip koordinasi. Organisasi-organisasi berjalan bila orang-orang sebagai anggota mengkombinasikan usaha-usaha mereka untuk sutau tujuan tertentu. Asas dasar prinsip ini, usaha-usaha tersebut harus dikoordinasikan agar tujuan bersama tecapai.
2. Prinsip scalar. Prinsip scalar, kadan-kadang disebut prinsip hirarkis, berarti bahwa pembagian tugas atau kerja dilakukan atas dasar derajat wewenang dan hubungan tanggung jawab.
3. Prinsip fungsional. Istilah fungsionalisme dalam hal ini berarti pembedaan diantara macam-macam tugas.
MANAJEMEN ILMIAH
Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (Sciencetific Management). Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas.
F. W. Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga juduk makalah, yaitu shop management. The Pinciples of Scientific Management, dan Testimony Before the Special House Committee, yang ditukisnya tahun 1900-an. Ketiga maklah tersebut dirangkum didalam buku yang berjudul Scientific Management. Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manejemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
1. Menggantikan metoad-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karayawan secara ilmiah, agar memungkinkan para karayawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan perkembangan secara ilmiah harus diintergrasikan. Sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingka tupah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah. Disamping itu perlu adanya pembagian kerja dan tanggung jawab yang seimbang diantara semua karyawan maupun manejer. Hal ini perlu menghindarkan adanya tugas yang seluruhnya dibebankan pada para karyawan.
4. Untuk mencapai manfaat manejmen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya menimbulkan suasana kerja sama yang baik.
Secara ringkas, Taylor telah mengidintifikasikankarakterisitik-karaktersitik manajemen ilmiah :
Science, not rule of thumb
Harmony, not discord
Cooperation, not individualism.
Maximum output, in place of rentricted output
The development of each mam to his gratest efficiency and prosperity
TEORI KLASIK : ANATOMI ORGANISASI FORMAL
Teori organisasi klasik hampir sepenhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Sampai sekarang, hampir setiap buku manajemen selalu diawali dengan penjelasan tentang para penulis tersebut dan lain-lainnya, yang menjadi pelopor perkembangan teori organisasi klasik dapatlah diuraikan berikut ini.
Definisi Organisasi Formal
Empat unsure pokok organisasi formal yang selalu muncuk dalam leteratur-literatur manejemen adalah :
1. System kegiatan yang terkoordinisi, organisasi, dalam kenyataannya, selalu tersiri dari bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Bagian-bagian organisasi merupakan kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilaksanakan dan saling berhubungan.
2. Kelompok orang. Dibutuhkan adanya sekelompok orang yang melakasanakan kegiatan-kegiatan organisasi.
3. Kerja sama unut mencapai tujuan. Organisasi tersusun atas dasar hubungan atasan dan bawahan. Sehingga kekuasaan adalah suatu unsur organisasi formal yang harus ada. Kepemimpinan mencerminkan kualitas orang yang tepat dalam usaha kerja sama untuk mecapai tujuan.
Organisasi formal adalah system kegiatanyang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mecapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik.
Menurut pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum “kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuasaan – bisa demokratis atau otokratis – hal ini bisa disebut sebagai sumber pengorganisasian tertinggi. Sebagai contoh, dewan direktur dalam perusahaan, para staf komandan dalam militer, para anggota senat di universitas dan sebagainya.
2. Salin melayani – yang merupakan legimitasi sosial pada organisasi. Jadi organisasi timbul karena masyarakat merasakan manfaat positif dari adanya organisasi tersebut.
3. Doktrin – dalam arti yang sederhana, hal ini merupakan rumusan tujuan organisasi. Oleh karena itu, kebijaksanaan, prosedur, peranan.
4. Disiplin – diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh pemerintah atau pengendalian diri. Displin dapat diturunkan dari hal yang negative, yaiut paksaan, atau positif, yaitu dari kesadaran tanggung jawab individu terhadap tujuan organisasi.
Tiang dasar teori organisasi formal
1. Pembagian kerja : tanpa ragu-ragu parah ahli teori organisasi klasik menyebut pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting diantara empat tiang dasar teori organisasi klasik. Pembagian kerja (spesialisasi) seperti disebut bagianbagian sebelumnya, merupakan alasan utama untuk koordinasi. Pertimbangan adanya pembagian kerja adalah bahwa dengan mengembangakan pekerjaan-pekerjaan teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja, gambar 2.1 berikut ini menggambarkan pertumbuhan spesialisasi manajerial dalam suatu organisasi perusahaan.
Pertumbuhan organiasasi yang ditunjukan diatas adalah suatu cara klasik tentang bagaimana suatu perusahaan dapat mengembangkan spesialisasi fungsi-fungsinya. Pendekatan untuk pembagian kerja dalam teori organisasi klasik ini sering juga disebut departementasi, atau evolusi dan devolusi fungsional.
2. Proses scalar dan fungsional : proses ini adalah proses pertumbuhan vertical dan horizontal organisasi. Proses scalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur organisasi. Tahap I “A” dianggap mempunyai tanggung
“A” mendelagasikan tanggung jawab pekerjaan 1 dan 2 kepada “B”, dan tanggung jawab pekerjaan 3, 4, dan 5 kepada “C”. kemudian tahap III “C” mendelegasikan tanggung jawab pekerjaan 5 kepada “D”. kotak hitam menunjukkan wewenang dan tanggung jawab terakhir yang tidak dapat didelegasikan. Jadi, pada tahap II dan III “A” tidak mempunyai lagi tanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan khusus, tetapi dia masih harus mempertanggungjawabkan semuanya kepada kekuasaan yang lebih tinggi yang memberikan tugas tersebut.
Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal. Dinamika proses fungsional adalah pembagian kerja.
Pada tahap I. “A” adalah pengawas “B” yang bertanggung kawab terhadap pekerjaan 1, 2, 3 dan 4. Dibawah kekuasaan “A” pada tahap II, tiga pekerjaan “B” dibagi kedalam fungsi yang terpisah kepada “C”, “D” dan “E” dengan tingkat yang sama.
3. Struktur : struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang dilaksanakan didalam suatu organisasi. Tujuan struktur ialah menyediakan/ memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif.
Teori organisasi klasik menyatakan bahwa organisasi mempunyai dua struktur dasar : lini dan staf. Organisasi lini adalah berkaitan dengan rantai perintah utama yang dikembangakan langsung dari fungsi-fungsi organisasi – produksi keuangan – dan distribusi barang atau jasa (fungsi operasional). Organisasi staf berlaku sebagai penasihat dan berfunsi sebagai penyedia fasilitas untuk lini.
4. Rentang kendali (span of control). Konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif
Karena tidaklah mungkin seorang manejer melaksanakan banyak funsi dan mencurahkan dirinya secara sama bagi tiap-tiap fungsi. Maka perlu pembagian kerja dan rentang kendali yang efektif.
BAB III
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Seperti terkandung dalam namanya, teori klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasar teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefenisikan suatu irganisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
PERKEMBANGAN TEORI NEOKLASIK
Sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia. Dengan ilmu pengetahuan tersebut penganut teori hubungan manusiawai menunjukkan bagaimana tiang dasar konsepsi klasik sangat ditentukan oleh kegiatan manusia. Perkembangan teori neoklasik dimulai deangan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardner dan Moore. Human Relation Industry dan sebgainya.
Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Pyschology and Industrial Effeciency, pada tahun 1913. Dia mengembangakan metoda-metoda tes psikologis ilmiah untuk mencari karakterisiti phisik dan mental individu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan, Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh factor-faktor sosial dan budaya terhadap organisasi
Percobaan-percobaan Hawthorne
Walaupun teori neoklasik muncul sebelumnya, tetapi percobaan-percobaan Hawthorne ini niscaya merupakan kristalisasi teori neoklasik. Percobaan-percobaan dan hasilnya dilaporkan secara terperinci oleh F.J. Roethlisberger, asisten riset Elton Mayo dan William J. Dickson dan Western Electric.
Peranan Elton Mayo yang memperkenalkan pemikiran pentingnya factor manusia dalam organisasi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan teori neoklasik. Ketertarikannya pada factor manusia dalam organisasi tercermin dalam kedua bukunya, yaitu The Human Problems of Industrial Civilization dan The Social Problems of an Industrial Civilization. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan factor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktivitas kerja. Penemuan Hawthorne pertama ini menunjukkan bahwa ada variabel-variabel lain di samping kondisi-kondisi kerja phisik yang mungkin mempengaruhi perilaku karyawan dan tingkat keluaran.
Percobaan kedua dimulai pada bulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik. Para pelaksana riset memisahkan keenam gadis itu dari para pekerja lainnya, mereka dipekerjakan disuatu ruangan khusus (Ruangan Uji Perakit Berantai). Setelah periode beberapa tahun percobaan dilanjutkan dengan perubahan-perubahan tersebut, ternyata produktivitas tetap naik. Noral pekerja yang tinggi akan menaikkan produktivitas, kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk meningkatkan moral pekerja. Moral meningkat atau tidak tergantung seberapa besar perhatian yang bersifat pribadi, individual dan simpati diberikan kepada karyawan plus struktur sosial kelompok kerja. Bahkan factor-faktor sederhana, seperti siapa yang duduk dekat seseorang karyawan, merupakan hal penting dalam organisasi.
Bulan November tahun 1931 percobaan terakhir dimulai. Tujuan obsevasi ini adalah untuk lebih memahami bagaimana norma-norma yang mengendalikan hasil kerja setiap organisasi dikembangkan oleh kelompok sosial para pekerja atau organisasi informal.
Studi Hawthrone memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat. Akhirnya percobaan-percobaan Hawthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
KRITIK DAN “USUL” PERUBAHAN NEOKLASIK PADA TIAN DASAR TEORI ORGANISASI FORMAL.
Kritik dan perubahan-perubahan yang “diusulkan” oleh teori organisasi klasik dapat diuraikan berikut ini.
Pembagian Kerja (Divison of Labor)
Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada (“lack of rule”) dan disiplin diri menjadi berkurang (“lack of self-discipline). Disamping itu orang menjadi bingung, takut bertanya dan merasa dirinya diabaikan (“alones among many”). Ini mengakibatkan timbulnya gejala depersonalisasi dan dysfunction, sehingga orang tidak lagi kooperatif.
Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya :
1. Pastisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan, agar merasa “terlibat” dengan pekerjaannya dan berkepentingan dalam perusahaan.
2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang menjadi tidak terlalu spesialis tetapi dapat memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.
3. Management bottom-up yang member kesempatan kepada “para junior” untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manejemen puncak. Teknik ini memperkenankan para junior untuk melihat perusahaan dari pandangan manajer puncak dan bertindak bukan sebagai spesialis satu kegiatan.
Proses-proses Skalar dan Fungsional
Asumsi yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendelegasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang (memerintah dan menugaskan) fungsinya.
Kasus 1. Kapasitas lebih besar daripada wewenang. Pemecahan yang jelas adalah mempromosikan atau memindahkan pada fungsi yang lebih sepadan dengan kemampuannya.
Kasus 2. Kapasitas lebih kecil daripada wewenang. Ada beberapa alternative dalam memecahkan kasus ini, termasuk demosi atau pemecatan dalam keadaan ekstrim. Dapat juga dilakukan meningkatkan kapasitas individu melalui pendidikan dan pelatihan (training).
Parah ahli klasik memperkenalkan hal ini sebagai program rasional administrasi personalia. Menurut neoklasik proses skalar dan fungsional ini secara teoritisadalah benar, tetapi cenderung memburuk didalam prakteknya.
Struktur Organisasi
Teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions), ini terjadi terutama antara orang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah :
1. Perbedaan tugas antara orang lini dan staf; orang lini lebih teknis dan generalis, sedang staf spesialis.
2. Perbedaan umur dan pendidikan; orang lini biasanya sudah cukup umur dan berpengalaman, orang staf masih lebih mudah tetapi lebih berpendidikan.
3. Perbedaan sikap; dimana staf harus membuktikan eksistensi mereka, dan staf merasa selalu dibawah perintah orang lini; di lain pihak orang lini selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
Untuk menghapus konflik structural tersebut, neoklasik memberikan usulan rumusan yang akan membuat struktur menjadi harmonis, yaitu partisipasi, manajemen bottom-up, panitia bersama, penghargaan akan martabat manusia, dewan direktur junior diberi kesempatan dan komunikasi yang kebih baik.
Rentang Kendali
Neoklasik menayatakan bahwa rentang kendali atau rasio atasan-bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya. Neoklasik menjawab pertanyaan mana yang lebih baik antara struktur tall dan flat, dengan jawaban bahwa hal itu adalah situasional. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.
PANDANGAN NEOKLASIK TERHADAP ORGANISASI INFORMAL
Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi terdiri dari orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok dalam kerjanya. Organisasi informal berarti kelompok-kelompok alamiah yang berbentuk sebagai hasil interaksi diantara para karyawan dalam situasi kerja mereka.
Factor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal, antara lain : (1) Lokasi : untuk membentuk suatu kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka (face-to-face) yang ajeg. (2) Jenis pekerjaan : ini merupakan factor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal. (3) Minat (interest) : walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama, melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat diantara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping suatu yang besar. (4) Masalah-masalah khusus : dalam hal ini, orang-orang tidak mempunyai minat, pekerjaan dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.
BAB IV
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori organisasi modern melihat semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka yang harus – bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya – menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern dalam banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya oada analisa dan deskripsi orgnaisasi. Teori modern , dengan tekanan pada perpaduan (synthesis) dan perancangan (design), menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Kedua, ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori kasik denga menekankan pentingnya aspek perilaku masnuisa dalam organisasi. Disini dikemukakan pentingnya perencanaan, komunikasi, motivasi, dan integrasi demi kesuksesannya operasi tujuan-tujuan organisasi.
Teori modern menyebtukan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariable, dan probabilistic. Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas tiga unsur : (1) unsure struktur yang bersifat makro, (2) unsur proses yang juga bersifat makro, (3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat makro.
Dengan analisa system, teori organisasi modern mencoba untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saling berhubungan, di mana hal ini kurang ditekankan pada dua teori organisasi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan kunci tersebut diantaranya : (1) apa yang merupakan bagian-bagian strategis system? (2) apa yang menyebabkan mereka saling bergantung? (3) proses-proses inti apa dalam system yang menghubungkan bagian-bagian secara bersama, dan memberikan penyesuaian satu dengan yang lain? (4) tujuan apa yang hendak dicapai melalui system?
Teori System Umum
Tujuan teori system umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan system yang harus diintergrasikan. Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat system sebagai berikut :
1. Struktur static – yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu system.
2. System dinamil sederhana – tingkat mesin jam, dengan gerak-gerak tertentu.
3. System sibernetik – tingkat thermostat, system bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses pengendalian diri.
4. System terbuka – tingkat pemeliharaan diri yang berkembang dan meliputi organism yang hidup.
5. System genetika sosial – tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya perilaku yang diarahkan pada tujuan.
6. System hewani – tingkat mobilitas yang ditunjukkan dengan adanya perilaku yang diarahkan pada tujuan.
7. System manusiawi – tingkat dengan symbol komunikasi dan interpretasi.
8. System sosial – tingkat organisasi manusia.
9. System transedental – tingkat terakhir dan absolute, merupakan struktur yang sistematik tetapi tidak dapat diketahui hakekatnya.
Teori system umum membicarakan setiap tingkatan system, sedangkan teori organisasi modern memusatkan diri terutama pada tingkat organisasi manusia. Secara ringkas, kedua teori ini, teori organisasi modern dan teori system umum, mempelajari :
1. Bagian-bagian (individu-individu) dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar system
2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam system.
3. Interaksi di antara individu-individu dalam system
4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas system.
Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem
Barangkali yang paling berguna dalam mempelajari system organisasi adalah usaha untuk memandang organisasi sabagai suatu keseluruhan.
Teori organisasi modern adalah multidipliner yang konsep-konsep dan teknik-tekniknya dikembangkan dari banyak bidang studi., seperti sosiologi, teori administrasi, ekonomi, psikologi, ekologi, eperations research, dan banyak bidang-bidang lainnya.
Bagian dasar pertama system adalah individu. Unsur utama kepribadian individu adalah motif dan sikap yang dipengaruhi oleh harapannya untuk memperoleh kepuasan melalui partisipasinya dalam organisasi.
PENDEKATAN-PENDEKATAN MANAJEMEN
Perkembangan teori organisasi yang telah kita bahas dimuka, memberikan dasar munculnya berbagai pendekatan manajemen yang berbeda-beda. Pemahaman akan teori-teori organisasi tersebut memungkinkan kita dapat secara lebih baik mempelajari bidang manajemen dan perilaku bidang manajemen dan perilaku organisasional.pendekatan-pendekatan manajemen itu adalah, pendekatan-pendekatan proses, perilaku, kuantitatif, system dan cintengency (situasional).
Langganan:
Postingan (Atom)